Banjir Rendam 9 Kecamatan di Muba, 14.644 KK Terdampak

Sekretaris Daerah (Sekda) Muba Apriyadi saat memberikan bantuan ke korban bencana banjir beberapa waktu lalu.(ist/rmolsumsel.id)
Sekretaris Daerah (Sekda) Muba Apriyadi saat memberikan bantuan ke korban bencana banjir beberapa waktu lalu.(ist/rmolsumsel.id)

Curah hujan tinggi yang melanda Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dalam dua pekan terakhir menyebabkan sungai meluap dan merendam sejumlah wilayah di Bumi Serasan Sekate.


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muba mencatat hingga Selasa (18/3/2025), banjir telah berdampak pada 14.644 kepala keluarga (KK) dan merendam 3.187 rumah di 61 desa/kelurahan yang tersebar di sembilan kecamatan.

"Saat ini kondisi air sudah tinggi, sehingga kita harus memaksimalkan upaya antisipasi dan evakuasi bagi warga terdampak," ujar Sekda Muba, Dr. Apriyadi MSi, dalam rapat penanggulangan bencana di Ruang Rapat Serasan Sekate, Selasa (18/3/2025).

Ia menyebutkan, pola musim hujan tahun ini bergeser dari Januari pada 2024 menjadi Maret di 2025. "Kami mengimbau masyarakat di wilayah yang sudah tergenang untuk segera mengungsi ke lokasi yang telah disediakan," tambahnya.

Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Muba menyiapkan lokasi pengungsian di Asrama Haji, Workshop Dinas Perkim Muba, dan Wisma DPRD Muba. Selain itu, Dinas Sosial dan BPBD Muba juga menyediakan dapur umum bagi warga terdampak.

Kepala BPBD Muba, Pathi Riduan, menjelaskan sembilan kecamatan yang terdampak banjir adalah Sanga Desa, Babat Toman, Lawang Wetan, Sekayu, Lais, Keluang, Tungkal Jaya, Sungai Keruh, dan Batang Hari Leko.

"Meski banjir tahun ini tidak separah tahun lalu, upaya antisipasi dan evakuasi tetap menjadi prioritas," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr. Azmi Dariusmansyah MARS, menyatakan pihaknya telah menyiagakan tim medis di puskesmas dan puskesmas pembantu di wilayah terdampak. "Kami juga membagikan ratusan kotak makanan tambahan bagi ibu hamil yang terdampak banjir," ujarnya.

Camat Sanga Desa, Hendrik, melaporkan bahwa beberapa desa mulai mengalami penurunan debit air. "Per Selasa (18/3/2025), sejumlah desa sudah mulai surut," katanya.