Banjir di Pakistan Tewaskan 937 Jiwa, Darurat Nasional Ditetapkan

Banjir di Pakistan. (Istimewa/net)
Banjir di Pakistan. (Istimewa/net)

Pakistan mengumumkan keadaan darurat nasional setelah korban tewas akibat hujan lebat dan banjir telah mencapai 937 jiwa dan 1.343 lainnya terluka.


Keputusan pemberlakuan keadaan darurat nasional diambil setelah pemerintah melakukan pertemuan selama tiga jam pada Kamis malam (25/8).

Badan Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA) mencatat, dari jumlah korban jiwa, sebanyak 343 di antaranya merupakan anak-anak dan 198 perempuan.

Banjir juga merusak 670.328 rumah, menghancurkan 122 toko, merusak 145 jembatan, dan merusak jalan sepanjang 3.082 kilometer.

Selama 24 jam terakhir, sedikitnya 34 orang dilaporkan tewas serta 50 lainnya luka-luka.

Pemerintah berwenang mengatakan banjir telah memengaruhi lebih dari 30 juta orang di seluruh negeri. Ini menjadi hujan paling parah sejak 30 tahun terakhir.

Dengan deklarasi keadaan darurat, pemerintah mengerahkan tentara untuk membantu operasi bantuan dan penyelamatan.

"Sekarang air tinggi bukan hanya di kedua sisi Sungai Indus. Hujan yang turun dalam 7 hingga 8 siklus memicu fenomena banjir bandang baru," ujar Menteri Iklim Sherry Rehman, seperti dikutip Anadolu Agency.

Di samping itu, pemerintah Pakistan juga gencar mencari bantuan internasional, termasuk mengadakan konferensi darurat utusan asing yang berbasis di Islamabad.

Sejauh ini Inggris telah menggelontorkan 500 juta dolar AS atau Rp 7 triliun untuk korban banjir di Pakistan.