Banjir yang merendam Desa Lubuk Pandan, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, telah memasuki hari ke-10. Sebanyak 380 Kepala Keluarga (KK) terdampak akibat banjir yang mencapai ketinggian sekitar 60 cm atau setinggi paha orang dewasa.
- Akibat Banjir, Harga Gas Elpiji 3 Kilogram di Muratara Melonjak Jadi Rp50 Ribu
- Dinkes Muratara Dirikan 15 Posko Kesehatan untuk Korban Banjir
- Banjir Rendam Dua Kecamatan di Muratara, Warga Terisolir Tanpa Listrik
Baca Juga
Kepala Desa Lubuk Pandan, Nasrullah, mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi sejak 2 Maret 2025 ini disebabkan oleh luapan Sungai Musi dan Sungai Lakitan. Meski saat ini air mulai berangsur surut, aktivitas masyarakat masih terganggu.
"Sekarang mulai berangsur-angsur surut, tetapi aktivitas masyarakat masih terdampak. Warga kesulitan bekerja karena kondisi banjir yang masih menggenangi rumah dan jalan desa," ujar Nasrullah, Senin (10/3/2025).
Ia menambahkan bahwa warga sangat membutuhkan bantuan berupa beras, minyak goreng, gula, serta air bersih. Selama banjir, masyarakat masih mengandalkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.
Selain dampak terhadap aktivitas warga, banjir juga menyebabkan munculnya penyakit seperti gatal-gatal dan muntaber. Meski belum dalam kondisi parah, pemerintah desa telah mendirikan posko kesehatan untuk menangani warga yang mengalami keluhan kesehatan.
Sementara itu, Camat Muara Lakitan, Hermansyah, menjelaskan bahwa banjir di sejumlah desa di wilayahnya mulai surut. Namun, Desa Lubuk Pandan masih terendam cukup tinggi akibat tekanan air dari Sungai Lakitan dan Sungai Musi.
"Beberapa desa lain sudah mulai surut, tetapi Desa Lubuk Pandan masih terdampak cukup parah," jelasnya.
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Terungkap di Persidangan, Saksi Ungkap Deliar Marzoeki dan Alex Peras Perusahaan Lewat Surat Kelayakan K3
- Ribuan Jemaah Padati Tabligh Akbar Bersama Ustaz Adi Hidayat di Masjid SMB I Palembang