Banjir Berulang di Tanjung Enim, Sungai Enim Perlu Penghijauan dan Normalisasi

PJ Bupati Muara Enim Kurniawan saat meninjau korban banjir. (noviansyah/rmolsumsel.id)
PJ Bupati Muara Enim Kurniawan saat meninjau korban banjir. (noviansyah/rmolsumsel.id)

Perubahan bentang alam akibat maraknya pertambangan batubara di wilayah Tanjung Enim dan sekitarnya mulai dirasakan dampaknya. Bencana banjir yang diakibatkan meluapnya Sungai Enim kerap terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut. 


Terbaru, banjir besar melanda dua kecamatan di Kabupaten Muara Enim, Minggu (26/6), yakni di Kecamatan Muara Enim dan Lawang Kidul. Lebih dari 4 ribu jiwa terdampak banjir tersebut. Kejadian ini bukan yang pertama kali. 

PJ Bupati Muara Enim, Kurniawan menyebutkan, kejadian serupa kerap terjadi setiap tahun khususnya di musim penghujan. Menurutnya, pihaknya saat ini tengah mencari solusi terbaik untuk mengantisipasi bencana serupa berulang. 

"Setelah saya tinjau, kita perlu memperbaiki sistem drainase pemukiman warga," kata Kurniawan saat dibincangi. 

Dia mengatakan, permasalahan utamanya juga terletak pada Sungai Enim yang tidak mampu lagi menampung volume atau debit air yang datang. Sehingga, perlu dilakukan normalisasi. "Selain itu, dibutuhkan juga upaya pengjijauan. Terutama di tebing sungai maupun kanal yang terhubung ke Sungai enim. Saya akan terus memantau penanganan dan menghimbau warga untuk selalu waspada jika intensitas curah hujan kembali tinggi," bebernya. 

Saat ini, kata Kurniawan, adalah penanganan pertama bagi warga terdampak. Pemerintah telah mengecek ketersediaan bantuan pangan dan penanganan kesehatan yang dipusatkan di halaman Masjid Assa’adah, Kelurahan Pasar Tanjung Enim.

Kurniawan juga telah menginstruksikan dinas terkait, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial untuk segera mengambil langkah penanganan, termasuk evakuasi warga. Selain itu, tim juga diminta segera mendata dan menginventarisir korban terdampak maupun kerusakan rumah ataupun fasilitas publik lainya. 

"Yang terpenting saat ini para warga terdampak mendapatkan bantuan pangan, penyediaan dapur umum, pos evakuasi dan obat-obatan yang cukup," tandasnya.