Banjir bandang yang terjadi OKU Selatan, membuat akses jalan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan menuju Baturaja, Kabupaten OKU dan Martapura OKU Timur lumpuh total.
- Korban Longsor Sukabumi Bertambah, BNPB Fokus Pemulihan
- Lima Daerah Diterjang Bencana di Sumut, 10 Orang Meninggal
- Pj Bupati OKU Sebut Banjir Besar di Wilayahnya Akibat Deforestasi, Tambang Batu Bara Jadi Penyebabnya?
Baca Juga
Hal ini karena air Sungai Lumai dan Sungai Air Keruh yang berada dì Desa Pelang, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, meluap.
Pantauan dì lapangan, wilayah yang terkena bencana alam banjir, jalan putus dan tanah longsor, terjadi dĵ Desa Karang Agung, Kecamatan Simpang.
Kemudian, akses jalan provinsi mengalami banjir dì Desa Bendi. Lalu tanah longsor terjadi dì Desa Pelangki.
Bahkan, akses jalan putus dan satu rumah roboh dan tanah longsor juga terjadi dì Desa Pengadan.
Kalaksa BPBD OKU Selatan, Koni Ramli menghimbau masyarakat OKU Selatan yang akan melintas ke arah Muaradua- Baturaja dan Martapura agar menggunakan jalur alternatif.
"Masyarakat bisa melintas jalan lama atau arah ke Desa Tekana. Sebab jalan ini putus dan tidak bisa dìlalui," ungkapnya.
Akses jalan Jagaraga atau jalan Pemkab OKU Selatan mengalami putus total. Bahkan dì Desa Karang Agung juga akses jalan tertutup banjir.
“Jalan Jagaraga menuju kantor Pemkab OKU Selatan putus akibat tingginya curah hujan. Sehingga badan jalan terkikis dan longsor, ” ujarnya.
Saat ini Pemerintah Kabupaten OKU Selatan melalui Dinas Perhubungan, TNI dan Polri telah melakukan pengalihan jalan.
Untuk sementara selama proses evakuasi berlangsung, pengguna jalan dapat menggunakan jalan lama.
"Yakni melintasi Desa Tanjung Beringin dan Desa Tekana. Sebab jalan pemkab dì Desa Pelangki mengalami putus," ucapnya.
Jalan kabupaten yang putus akibat longsor luapan sungai tersebut berada dì dusun II Desa Pelangki Kecamatan Muaradua, OKU Selatan.
Panjang longsor jalan kabupaten itu berkisar 6 meter dan panjang berkisar 10 meter.
Bahkan, aspal badan jalan patah, tergerus sedalam 2 meter lebih. Sehingga akses jalan pemkab tidak bisa dìlintasi untuk sementara.
"Kita segera mencari solusi untuk memperbaiki, agar jalur transportasi ke dua arah kembali bisa dìlintasi," pungkasnya.
- Desakan Warga Dikabulkan, Izin Dispensasi Angkutan Batubara PT DBU Tak Diperpanjang
- Operasional PT ASL Dihentikan Sementara, Diduga Penyebab Pencemaran Sungai Lubai yang Tewaskan Ribuan Ikan
- KPK Dalami Keterlibatan Pejabat Pemkab Lamteng di Kasus Suap Proyek di OKU