Banjir Bandang, 256 Rumah dan 131 Hektare Sawah di Lahat Rusak

Petugas gabungan melakukan pembersihan material sisa banjir bandang yang masuk ke rumah warga. (ist/RmolSumsel.id)
Petugas gabungan melakukan pembersihan material sisa banjir bandang yang masuk ke rumah warga. (ist/RmolSumsel.id)

Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan pada beberapa waktu lalu menyebabkan 256 rumah serta 131 hektare sawah milik warga rusak di 12 Kecamatan. Selain itu, 30 rumah dilaporkan hanyut terbawa banjir


"Dampak terparah ada di Desa Keban Agung dan Desa Lubuk Sepang. Desa Keban Agung sebanyak 25 unit rumah hanyut, sementara di Desa Lubuk Sepang 5 rumah dinyatakan hanyut. Untuk sawah ada 131 hektar yang gagal panen tersebar di 12 kecamatan," kata Kasubbid Multimedia (Mulmed) Humas Polda Sumsel Kompol Masnoni, Rabu (15/3).

Masnoni menjelaskan, pasca banjir bandang yang terjadi tim SAR gabungan dari BPBD, TNI dan Polri bersama warga, mulai bahu membahu membersihkan rumah dan fasilitas umum dari material banjir.

Untuk korban jiwa akibat banjir kemarin yang beredar di masyarakat, lanjut masnoni ,ia memastikan jika hal tersebut tidak benar. Masnoni menjelaskan jika dua orang korban tersebut terseret arus Sungai Lematang sebelum bencana banjir terjadi, dan setelah banjir terjadi. 

"Perlu kami luruskan informasi salah yang beredar menyebutkan bahwa ada korban jiwa akibat banjir itu tidak benar. Korban yang ditemukan kemarin merupakan seorang anak yang tenggelam dan hanyut di Sungai Lematang sehari sebelum bencana banjir terjadi. Sementara seorang lagi, terseret arus Sungai Lematang saat mencoba mengambil barang-barang yang hanyut kemudian diduga terpeleset hingga akhirnya juga hanyut di Sungai Lematang," jelasnya. 

Hingga kini, kondisi banjir yang terjadi di Desa Keban Agung dan Desa Lubuk Sepang sebagai lokasi terparah yang terkena banjir, sudah mulai surut. Saat ini, posko-posko sudah mulai didirikan dan bantuan dari berbagai pihak juga sudah didistribusikan. 

 "Untuk posko-posko sudah mulai didirikan, begitupun dapur umum. Namun, jika ada yang ingin memberikan bantuan, dapat segera menghubungi kami, atau langsung ke lokasi bersama kepala desa," kata dia.