Asyiknya Belajar Sejarah dan Budaya Palembang di Kereta LRT Sumsel

Sejumlah siswa sekolah yang mengikuti trip  edukasi sejarah dan budaya Palembang di kereta LRT Sumsel.  (ist/rmolsumsel.id)
Sejumlah siswa sekolah yang mengikuti trip edukasi sejarah dan budaya Palembang di kereta LRT Sumsel. (ist/rmolsumsel.id)

Kereta Light Rail Transit (LRT) Sumsel tak hanya berfungsi sebagai moda transportasi massal masyarakat Kota Palembang saja. Lebih dari itu, LRT Sumsel telah menjadi ruang berkumpul bagi komunitas untuk melakukan kegiatan.


Seperti yang dilakukan Komunitas Budaya Batanghari Sembilan (Kobar 9). Mereka mengumpulkan sejumlah siswa sekolah untuk belajar sejarah dan budaya Kota Palembang sembari menikmati perjalanan di kereta LRT Sumsel.

Trip edukasi sejarah dan budaya sendiri dimulai dari Stasiun Asrama Haji menuju Stasiun Ampera. Siswa mendapat pengetahuan mengenai sejarah dan budaya langsung dari Budayawan Palembang, Vebri Al Lintani yang juga Ketua Kobar 9. Sejumlah kesenian Palembang juga turut ditampilkan selama trip berlangsung.

Tak ayal, kegiatan mereka juga mendapat perhatian dari penumpang kereta lainnya. “Ini sarana promosi yang baik. Kami bukan hanya mengenalkan sejarah dan budaya Palembang kepada siswa sekolah yang jadi peserta. Tapi juga kepada penumpang kereta LRT Sumsel,” kata Vebri saat dibincangi, Minggu (5/12).

Vebri mengatakan, kereta LRT Sumsel menjadi salah satu proyek infrastruktur yang menjadi penanda modernisasi Kota Palembang. “Artinya ini bukan hanya berfungsi sebagai pemecah kemacetan. Lebih dari itu, LRT Sumsel menjadi simbol modernisasi Kota Palembang,” ucapnya.

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel,  Prih Galih mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Kobar 9. “Kedepan akan tingkatkan lagi kerjasama ini agar masyarakat Sumsel khususnya kota Palembang lebih mencintai lagi angkutan massal terutama LRT, fasilitas sudah ada,  tinggal bagaimana kita memanfaatkan, menjaga dan meramaikannya, untuk pembuatan LRT di Sumsel sangat besar anggarannya sayang kalau tidak dimanfaatkan secara maksimal,”  kata Prih Galih.

Kepala sekolah SMAN 6, Fir Azwar  menyambut baik kegiatan yang diprakarsai oleh Kobar 9 dan Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel ini .

“Kegiatan ini sangat bagus dan harus didukung, dalam kegiatan edukasi sejarah budaya siswa sekaligus dapat berwisata di LRT sambil belajar sejarah dan budaya kota Palembang,” tandas dia.