Edwar (52) Warga Talang Jawa Jalan Parigi RT 02 RW 04, Kelurahan Pasar Tanjung Enim beserta keluarganya, harus tidur berdinding terpal. Lantaran, dinding rumahnya sepanjang 10 meter ambruk.
- Desakan Warga Dikabulkan, Izin Dispensasi Angkutan Batubara PT DBU Tak Diperpanjang
- Operasional PT ASL Dihentikan Sementara, Diduga Penyebab Pencemaran Sungai Lubai yang Tewaskan Ribuan Ikan
- Muara Enim Tak Mau 'Instan', Kirim Putra-Putri Asli di STQH ke-28
Baca Juga
Ambruknya dinding ini diduga karena usia bangunan yang sudah tua disertai musim penghujan hingga membuat tembok cepat lembab dan rapuh. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kejadian ini terjadi pada pukul 19:30 WIB, dimana saat itu Edwar, dan istrinya Desi (38) beserta keluarganya sedang asyik menonton televisi di ruang tengah. Kemudian, terdengar suara dari sisi kiri rumahnya. Setelah dicek, tembok rumahnya sudah miring hingga akhirnya ambruk menimpa saluran air di sampingnya.
"Beruntung kami sedang tidak ada di kamar atau kamar mandi, karena bangunan tersebut merupakan tembok kamar dan kamar mandi," kata Desi didampingi Edwar, Jumat (13/5).
Berdasarkan dugaan sementara, ambruknya dinding ini karena usia bangunan yang memang sudah terbilang tua disertai musim penghujan "Di rumah ada enam jiwa yang menempati, ibu, kakak, saya dan suami beserta anak 2 orang," terang desi.
Desi berharap, ada perhatian dan bantuan untuk merenovasi rumahnya tersebut "semoga dengan kejadian ini ada pihak yang berkenan untuk memberikan bantuan," harap Desi.
Sementara itu, Ketua RT 02 RW 04 Talang Jawa, Kelurahan Pasar Tanjung Enim, Aldo mengatakan, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, hanya saja pemilik rumah menderita kerugian material yang mengharuskan renovasi.
Dugaan sementara, penyebab kejadian ini karena usia rumah yang sudah tua serta tidak adanya Mal (pengikat tembok) sehingga rentan ambruk ditambah lagi musim penghujan, kemungkinan tembok cepat lembab dan pondasi rumah menurun.
"Mendapatkan informasi tersebut, semalam masyarakat memasang terpal untuk menutupi badan rumah ditakutkan hujan," ujar Aldo.
Baru di pagi hari, kata Aldo, masyarakat dibantu pemerintah setempat dan Rescue PTBA membersihkan reruntuhan material tembok rumah yang ambruk, serta membersihkan juga saluran air yang tersumbat oleh material tersebut.
"Saat ini kerugian belum bisa diperkirakan, nanti setelah dihitung besar kerugian kami akan berusaha mengajukan permohonan bantuan dalam merenovasi bangunan tembok rumah yang ambruk tersebut," pungkasnya.
- Desakan Warga Dikabulkan, Izin Dispensasi Angkutan Batubara PT DBU Tak Diperpanjang
- Operasional PT ASL Dihentikan Sementara, Diduga Penyebab Pencemaran Sungai Lubai yang Tewaskan Ribuan Ikan
- Muara Enim Tak Mau 'Instan', Kirim Putra-Putri Asli di STQH ke-28