Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memberikan persetujuan untuk bantuan militer tambahan ke Ukraina sebesar 675 juta dolar AS atau setara dengan Rp 10 triliun.
- AS Berhenti Bagi Informasi Intelijen dengan Ukraina
- Ukraina Hadapi Ancaman Penghentian Starlink dari AS
- Jadi Mata-mata Kuba, Mantan Dubes AS untuk Bolivia Divonis 15 Tahun Penjara
Baca Juga
Berbicara di hadapan pejabat senior dari negara-negara sekutu di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman pada Kamis (8/9), Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Biden telah menyetujui bantuan militer tambahan ke Ukraina.
Austin mengatakan, paket bantuan itu termasuk howitzer, amunisi artileri, Humvee, ambulans lapis baja, sistem anti-tank dan banyak lagi.
Pada kesempatan itu, ia juga mengajak sekutu-sekutu untuk memperbarui komitmen mereka terhadap Ukraina untuk jangka panjang. Lantaran Austin menilai saat ini sudah waktunya bagi Ukraina meluncurkan serangan balasan.
“Wajah perang berubah dan begitu pula misi kelompok kontak ini,” kata Austin, seperti dimuat Associated Press.
“Kami akan bekerja sama untuk melatih pasukan Ukraina untuk jangka panjang. Kami akan bekerja sama untuk membantu mengintegrasikan kemampuan Ukraina dan meningkatkan operasi bersamanya untuk jangka panjang," tambahnya.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, AS dan sekutu-sekutunya telah mengirim banyak bantuan militer dan kemanusiaan di Kyiv.
- AS Berhenti Bagi Informasi Intelijen dengan Ukraina
- Ukraina Hadapi Ancaman Penghentian Starlink dari AS
- Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Guncang Pasar, Harga Minyak Naik Lagi