Armenia dan Arab Saudi mengumumkan pembukaan hubungan diplomatik resmi, yang menandai perubahan signifikan dalam dinamika politik di kawasan tersebut.
- Perdana Sejak 1988, Gerbang Perbatasan Turki-Armenia Dibuka untuk Distribusi Bantuan Gempa
- Pasar Surmalu Armenia Terbakar, Sempat Terjadi Ledakan, 5 Orang Tewas dan 60 Terluka
- Armenia dan Azerbaijan Baku Tembak di Perbatasan Selama Berjam-jam
Baca Juga
Hal itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Armenia pada Sabtu (25/11), dengan mengatakan bahwa kedua negara memiliki niat untuk memperkuat dan memperluas kerja sama.
“Kedua negara menjalin hubungan diplomatik berpedoman pada niat untuk memperkuat hubungan bilateral dan memperluas cakupan kerja sama serta mendukung keamanan dan perdamaian internasional,” kata kementerian itu, dikutip dari Mehr News, Minggu (26/11).
Penandatanganan protokol pembentukan hubungan diplomatik itu terjadi di Abu Dhabi, dan ditandatangani oleh Duta Besar Armenia untuk Uni Emirat Arab (UEA) Karen Grigoryan dan Duta Besar Arab Saudi untuk UEA Sultan bin Abdullah Al-Angari.
Selama beberapa dekade lalu, Arab Saudi sebelumnya menjaga jarak dari Armenia karena perselisihan antara Baku dan Yerevan terkait wilayah Karabakh.
Namun, pada Oktober 2021, kebijakan tersebut mengalami perubahan signifikan yang ditandai dengan kunjungan Presiden Armenia saat itu, Armen Sargsyan, ke Riyadh.
Kunjungan tersebut menjadi pemicu perbaikan hubungan antara kedua negara, yang kemudian mencapai puncaknya dengan pembukaan hubungan diplomatik resmi bulan ini.
- Prabowo Setuju Cabut Moratorium, Siap Kirim 600.000 PMI ke Arab Saudi
- Ketahuan Overstay di Arab Saudi, 146 WNI Pulang ke Tanah Air
- Mekkah dan Jeddah Tergenang Banjir, Hujan Deras Diperkirakan Terus Berlanjut