Pembentukan negara Palestina menjadi prasyarat utama yang diberikan Arab Saudi jika Israel berusaha menawarkan untuk menjalin hubungan diplomatik.
- RPDS Unggul "Quick Count" di Sejumlah Survei, Yudha-Bahar Tetap Tunggu Hasil Resmi KPU Palembang
- Paslon 2 Yopi Karim - Rustam Effendi Klaim Unggul 70,5 Persen di Pilkada LubuklinggauÂ
- Kecuali Ada Kecurangan, Pilpres 2024 Sulit cuma 1 Putaran
Baca Juga
Begitu yang dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan dalam sebuah wawancara dengan Bloomber di Davos, Swiss pada Kamis (19/1).
"Kami telah mengatakan secara konsisten bahwa kami percaya normalisasi dengan Israel adalah sesuatu yang sangat penting bagi kawasan ini," ujar Faisal, seperti dikutip The Straits Times.
Namun, ia menegaskan, normalisasi dan stabilitas sejati hanya bisa terjadi dengan memberikan harapan kepada warga Palestina, dengan memberikan martabat kepada warga Palestina.
"(Normalisasi) membutuhkan pemberian negara kepada Palestina, dan itulah prioritasnya," lanjut Faisal.
Di bawah kesepakatan yang dikenal sebagai Abraham Accords pada tahun 2020, Israel melakukan normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab, termasuk Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.
Baru-baru ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan membahas upaya menormalisasi hubungan dengan Arab Saudi.
- Eddy Soeparno: Prabowo Tunjukkan Keberanian Moral di Parlemen Turki
- Prabowo Setuju Cabut Moratorium, Siap Kirim 600.000 PMI ke Arab Saudi
- Ketahuan Overstay di Arab Saudi, 146 WNI Pulang ke Tanah Air