Pemandangan antrean panjang pembelian bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sudah terjadi sejak sebulan terakhir.
Tingginya harga bahan bakar jenis RON 92 seperti Pertamax, Dexlite dan Pertamina Dex membuat masyarakat lebih memilih antre bahan bakar yang harganya lebih murah yakni Pertalite dan Solar.
Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati mengatakan, pemerintah perlu mempertegas penggunaan bahan bakar bagi kendaraan tertentu. Misal, untuk kendaraan industri angkutan itu menggunakan bahan bakar jenis Dexlite. Lalu, kendaraan bermesin tertentu menggunakan Pertamax dan lainnya.
"Sehingga ketika antre di SPBU, mereka bisa menggunakan jalurnya masing-masing. Dan petugas di SPBU juga harus mengatur kendaraan yang antre tersebut," ujar Anita saat dibincangi.
Dia menyebutkan, produksi bahan bakar yang dihasilkan Pertamina sudah mencukupi untuk kebutuhan konsumsi masyarakat. Hanya saja, jika penggunaan atau peruntukannya tidak diatur secara jelas, maka penampakan antrean panjang masih akan terus terjadi.
'Jadi kami dorong pemerintah buat regulasi khusus terkait masalah ini," tandasnya.
- Hadiah Spesial untuk Pemudik Lebaran, Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi
- DPRD Sumsel Pantau Implementasi Satgas Serap Gabah untuk Lindungi Petani
- Pertamina Siagakan Satgas Ramadan dan Idul Fitri 2025, Stok BBM dan LPG Sumbagsel Aman