Antisipasi Lonjakan Covid-19, Dinkes Sumsel Pastikan Ketersediaan Ruang Isolasi

ilustrasi covid-19/net
ilustrasi covid-19/net

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy, mengatakan lonjakan kasus Covid 19 diketahui 1 bulan  setelah lebaran. Untuk itu pihaknya sudah menyiapkan sejumlah upaya seperti ketersediaan ruang isolasi.


“Diprediksi melonjak terutama bagi kategori yang tidak bergejala, namun sudah dilakukan serangkaian upaya termasuk penyekatan di Palembang maupun di Sumsel,” katanya, .

Lesty berharap kabupaten dan kota di Sumsel untuk menyiapkan tempat isolasi pasien COVID-19 baik isolasi mandiri maupun pemerintah dan rumah sakit di daerah dapat dijadikan tempat isolasi.

"Inilah yang menyebabkan BOR (tingkat keterisian kamar) kita meningkat. Oleh sebab itu dengan adanya penambahan wisma atlet, tentunya rumah sakit diharapkan keterisiannya tidak tinggi," katanya.

Lesty menambahkan sebelum dirawat di rumah sakit pasien ditempatkan di ruang isolasi. Pasien yang mesti mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit hanya pasien yang bergejala sedang dan berat. Jika yang ringan dan tidak bergejala cukup isolasi.

Kemudian tambahnya selain itu yg lebih penting tentunya mobilisasi masyarakat yg harus dibatasi dan kesadaran masyarakat untuk patuh projes secara utuh, tidak hanya pakai masker tapi jaga jarak aman sangat penting.

“Di area umum kurangi bicara apalagi tanpa masker....3T kita perkuat, tes dengan rapid antigen untuk tracing, jika positif langsung di PCR, laoratorium selain BBLK sudah banyak, BTKLP juga siap sedia....ayo dengan semangat kita tanggulangi bersama, pasti bisa, pandemi covid ini tanggung jawab kita bersama,” katanya.

Selain itu kebutuhan rapid antigen harus segera disiapkan,  kabupaten kota, tidak bisa hanya mengandalkan  provinsi

“Bantuan untuk yang isoman juga harus disiapkan. Wisma atlet sudah siap, kalau diperlukan, langsung kita gunakan tower-tower  yang lain, Pak Gubernur sudah perintahkan untuk siap beberapa tower,” katanya.

Selain itu peran TNI Polri, Satpol PP dalam penegakkan disiplin prokes dan pengawasan isoman, tracing dan juga pelaksanaan vaksinasi sudah berjalan dengan baik,  agar disiasati dengan berbagai strategi sesuai kondisi daerah masing-masing, dibarengi regulasi yang jelas, dan agar  Kadinkes-Kadinkes  menangkap kerjasama ini dengan cerdas dan cekatan.

“Peran toma, toga, sangat penting dalam pemberdayaan masyarakat, selain tentu saja peran para pimpinan baik institusi maupun organisasi organisasi,” pungkas Lesti.