Antisipasi Karhutla, BPBD Sumsel Siapkan 194 Unit Pompa Air

ilustrasi karhutla (dok/rmolsumsel.id)
ilustrasi karhutla (dok/rmolsumsel.id)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel tengah melakukan persiapan siaga bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang diprediksi akan terjadi pada Mei mendatang.


Mulai dari personel hingga peralatan akan dikerahkan dalam operasi Siaga Karhutlah. “Saat ini kami sudah memiliki beberapa sarpras dalam pengendalian Karhutla pada 10 kabupaten melalui bantuan gubernur tahun 2020 lalu yakni tangki air 9 unit, motor trail 81 unit, pompa air dengan kelengkapan 194 unit,” kata Kepala Bidang Penanganan kedaruratan Bencana BPBD Sumsel, Ansori, Minggu (17/4).

Selain itu, ada sebanyak 8 unit tangki fleksibel dan kebutuhan transportasi air seperti perahu, ketek dan tongkang sebanyak 5 unit. “Sementara terkait ekskalasi upaya pemadaman darat dan udara nanti akan kami koordinasikan lagi setelah SK gubernur turun, kemungkinan kami akan meminta bantuan helikopter pengamatan dan waterbooming,” sambungnya.

Menurutnya, ada beberapa evaluasi terkait upaya pengendalian karhutla dari tahun sebelumnya. Seperti luasan lokasi karhutla yang sulit dijangkau dan merupakan lahan gambut, titik hotspot yang terpantau hanya mengindikasi titik panas bukan kebakaran (informasi tidak realtime).

“Kemudian masih banyak sekali masyarakat yang membuka lahan dengan membakar secara diam-diam dan masih ada lahan yang belum jelas statusnya, tidak terkelola sehingga rawan terjadinya kebakaran dan sebagian besar  yang terbakar ini adalah lahan terlantar atau tidak produktif,” bebernya.

Ansori menerangkan tim BPBD akan masif meningkatkan patroli karhutla baik pemantauan darat ataupun udara, memaksimalkan pemanfaatan peralatan karhutla yang telah dialokasikan pemprov di tahun 2020 khususnya pada 10 lokasi rawan bencana tersebut.

“Kami juga sampai saat ini masih melakukan sosialisasi dan kampanye pencegahan karhutla serta berupaya membuat kanal blocking, sumur bor, revegetasi dan memberikan bantuan dana revitalisasi,” tandasnya.