Kerja keras Gubernur Sumsel H.Herman Deru beserta jajaran melakukan kesiapsiagaan mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease-19 (Covid), sehingga Sumsel berstatus zero Covid-19 sampai hari ini mendapat poin dari Menteri Dalam Negeri Prof H. Muhammad Tito Karnavian Ph.D.
- Antisipasi Lonjakan Covid-19, RS Siti Aisyah Pastikan Pasokan Oksigen Aman
- Puncak Omicron Diprediksi Maret, Kantor Diimbau Operasi 75 Persen
- Larangan Plastik Sekali Pakai Tak Selesaikan Permasalahan Sampah-Lingkungan
Baca Juga
Bahkan kesiapsiagaan Sumsel menghadapi Pandemi Covid-19 dapat menjadi model percontohan daerah lain.
Apresiasi tersebut diungkapkan Tito sesaat usai memimpin rapat kesiapsiagaan penanganan Corona Virus Disease-19 (Covid) di wilayah Provinsi Sumsel, di Griya Agung Sabtu (21/3) siang.
Menurut Tito dari paparan yang disampaikan Gubernur HD, terlihat jelas bahwa Pemprov Sumsel dan jajaran sudah melakukan langkah antisipasi yang cepat dengan mengeluarkan edaran-edaran sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 sejak akhir Januari.

Tak hanya itu untuk mencegah Covid menyebar ke Sumsel Pemprov juga dikatakannya telah membentuk gugus tugas yang diketuai kepala BPBD bekerjasama dengan segenap unsur terkait di bawahnya yang bekerja sesuai protap dan SOP gugus tugas pusat termasuk edukasi masyarakat sampai upaya mitigasi.
Oleh karena itu Tito berharap Sumsel tetap dapat mempertahankan zero Covid-19 dan Penanganan Sumsel ini bisa menjadi model percontohan bagi daerah lain.

"Nah kemudian dari paparan pak Gubernur saya melihat, berita baik yang saya dengar Sumsel meskipun ada ODP namun sementara yang positif masih nol. Dan tingkat kematian juga nol. Ini berita baik, Saya kira untuk Sumsel. Namun tanpa bermaksud membuat masyarakat menjadi khawatir kita juga perlu wapada dan antisipasi," tegas Tito di hadapan awak media.
Kewaspadaan itu lanjut Tito patut ditingkatkan oleh segenap masyarakat Sumsel karena data tersebut masih kemungkinan berubah.
Sehingga Tito mengajak masyarakat untuk berpikir overestimate agar masyarakat lebih siap melakukan antisipasi. Hal itu juga dikatakannua bukan untuk menakut-nakuti, karena untuk mendapatkan kejelasannya sebentar lagi akan didatangkan rapid tes ke daerah untuk dilakukan pemeriksaan.
" Dari situ juga kita akan dapat peta bahwa daerah Sumsel ini apakah ada y terpapar Covid atau tidak," tambah Tito.

Selain meningkatkan kewaspadaan, Ia juga menghimbau warga untuk senantiasa berdoa agar tidak ada yang sampai terpapar Covid-19. Serta tetap menggencarkan langkah-langkah antisipasi sembari menunggu rapid tes tersebut dengan mengedukasi masyarakat luas tentang bahaya Covid-19.
Masyarakat menurutnya perlu diberikan pemahaman soal bagaimana mengantisipasi dengan proteksi kekebalan tubuh sendiri dan terpenting cara agar tidak sampai tertular. Karena seperti diketahui Covid-19 sudah menjalar ke 158 negara dari 193 negara yang ada.

"Itulah poin terpenting. Ini bisa dilakukan perorangan, tiap orang miliki kesadaran kemudian lakukan proteksi diri sendiri. Cuci tangan dengan sabun karena cuci tangan dengan air tidak cukup. Perkuat daya tahan tubuh penting, karena ini virus bisa matinya hanya dengan kekebalan tubuh kita," tambah Mendagri.
Kemudian mengkampanyekan olahraga di rumah agar tetap menjaga jarak, mengonsumsi vitamin. Serta menghindari berjabat tangan dan bersentuhan bahkan melakukan kontak langaung.
" Perlu juga ada upaya untuk membunuh virus dengan beberapa cara menyediakan desinfektan yang murah meriah di tempat-tempat publik," terangnya. [ADV]
- Wabah Kolera Merebak di Afrika Selatan, 17 Orang Tewas
- Indonesia Masih Punya PR Vaksinasi 150 Juta Warga
- Waspadai Flurona, Korsel Kembangkan Vaksin Kombinasi Covid-19 dan Influenza