Antisipasi Cacar Monyet, Kemenkes Sebar 1.500 Reagen ke Daerah

Menkes RI, Budi Gunadi saat berkunjung ke Palembang. (Istimewa/net)
Menkes RI, Budi Gunadi saat berkunjung ke Palembang. (Istimewa/net)

Monkeyfox Virus atau Cacar Monyet kini telah menyebar di beberapa negara di dunia. Meski Demikian, virus tersebut belum masuk ke Indonesia.


Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi mengatakan sebelumnya sempat ada 9 kasus yang diduga terjangkit virus Cacar Monyet ini. Namun, setelah dilakukan tes di laboratorium, hasilnya negatif. Dengan hasil tersebut, maka kasus Cacar Monyet ini belum ditemukan di Indonesia.

"Tes laboratorium ini belum lama dilakukan di Jakarta," katanya saat mengunjungi Palembang, Rabu (27/7).

Meski demikian, pihaknya terus berupaya untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus Cacar Monyet ini. Salah satunya menyebar reagen ke laboratorium yang ada di Indonesia. Reagen ini bermanfaat untuk mendeteksi masuk atau belumnya Cacar Monyet ke Indonesia, dengan pendeteksian yang cepat maka dapat diambil langkah terhadap yang terjangkit.

"Saat ini jumlah yang tersedia dan bakal disebar sebanyak 1.500 reagen," terangnya.

Dia menjelaskan, penderita Cacar Monyet ini biasanya merasa demam, badan tidak enak, keluar bercak-bercak. Cairan ini lah nantinya yang diambil sampelnya untuk dilakukan pengetesan di laboratorium. Jika positif, maka harus diisolasi dan ditangani. Menurutnya, penderita Cacar Monyet ini dapat disembuhkan dalam waktu dua hingga empat minggu.

Selain itu, kasus Cacar Monyet ini lebih mudah untuk dikontrol penularannya, berbeda dengan Covid-19 yang sulit untuk terdeteksi. Karena itu, dia meminta dalam penanganannya nanti, masyarakat yang berada di sekitar penderita harus lebih rutin mencuci tangan. "Saat ini kami juga telah mendatangkan 1.000 obat cacar," pungkasnya.