Antisipasi Agresi Militer Rusia, Pemerintah Diminta Evakuasi WNI di Ukraina

Tank milik angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia terlibat dalam latihan gabungan di lapangan tembak di Wilayah Brest, Belarus, 3 Februari 2022. (Reuters/rmolsumsel.id)
Tank milik angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia terlibat dalam latihan gabungan di lapangan tembak di Wilayah Brest, Belarus, 3 Februari 2022. (Reuters/rmolsumsel.id)

Potensi perang antara Pemerintah Rusia dengan Ukraina semakin terbuka lebar seiring semakin memanasnya ketegangan kedua negara di perbatasan. Bahkan beberapa negara sudah mengeluarkan ultimatum kepada warganya untuk segera meninggalkan wilayah Ukraina.


Merespons perkembangan situasi ini, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Nasdem, Hasby Anshory mengingatkan kepada Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Luar Negeri agar memberikan imbauan kepada WNI untuk segera meninggalkan wilayah Ukraina jika situasi terus memburuk.

“Segera tinggalkan Ukraina jika situasi kurang baik,” ujar Hasby Anshory dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/2).

Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jambi ini juga meminta kepada KBRI di Ukraina benar-benar memonitor keadaan WNI. Jangan sampai monitor yang dilakukan tidak akurat karena akan membahayakan WNI di Ukraina.

“Jiwa warga Indonesia sangat berharga karenanya harus benar-benar dilindungi,” tegasnya.

Laporan terbaru menyebutkan tentara Rusia yang berada di dekat Ukraina diminta kembali ke pangkalan setelah menyelesaikan latihan. Informasi ini berasal dari Kementerian Pertahanan Rusia. Kendati demikian, latihan skala besar di seluruh negara tersebut masih berlanjut.