Laju pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 7,07 persen secara year on year (yoy), tidak menutup fakta di lapangan jika saat ini banyak sektor industri yang tutup akibat Pandemi Covid-19.
- KCJB Resmi Beroperasi, Luhut Optimis Genjot Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Pemerintah Diingatkan Tak Terlena Pujian IMF Soal Ekonomi Tumbuh di Atas 5 Persen
- Pertumbuhan Ekonomi Global Diproyeksi Mengalami Pelemahan
Baca Juga
“Angka pertumbuhan 7,07 persen itu hanya ilusi. Karena angka pengangguran dan kemiskinan tidak berkurang,” kata Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/8).
Dia menambahkan sektor pariwisata yang paling terdampak saat ini belum juga menunjukkan tanda kebangkitan. Beberapa pengusaha bahkan ada yang coba bunuh diri karena kesulitan uang.
“Warga di Pandeglang memasak batu karena kesulitan makan minum,” sambungnya.
Legislator dari Fraksi Gerindra ini juga menyoroti banyaknya program pemerintah untuk sektor ekonomi kecil dan menengah banyak yang disalahgunakan untuk praktik korupsi.
“KUR banyak disalahgunakan oleh oknum perbankan dengan membuat Dokumen Pengajuan Fiktif contoh : BRI Kab. Pinrang Sulawesi Selatan,” ucapnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2021 sebesar 7,07 persen secara year on year (yoy). Sedangkan untuk kuartal per kuartal tumbuh 3,31 persen.
BPS mengatakan pertumbuhan ekonomi di kuartal II tahun ini lebih baik dibandingkan kuartal pertama 2021, yakni 0,74 persen. Sedangkan pada kuartal kedua 2020 minus 5,32 persen.
- Sumsel Masuk 6 Besar Provinsi dengan Lokasi Prostitusi Terbanyak, Pengamat Soroti Lemahnya Regulasi
- BPS Catat Sumsel Alami Deflasi pada Juli 2024, Lebih Tinggi dari Nasional
- Nilai Ekspor Batubara Aceh ke India Mencapai Rp485 M