Badan Pusat Statistik (BPS) Muba merilis angka kemiskinan di Kabupaten Musi Banyuasin pada 2021 sebesar 15,84 persen atau mengalami penurunan 0,29 persen dari tahun 2020 yang mencapai 16,13 persen.
- Ratusan Remaja di Lubuklinggau Antusias Gelar Pawai Obor dan Takbiran Keliling
- Dukung Transisi Energi, Kilang Pertamina Plaju Implementasikan Program Desa Energi Berdikari
- Belum Selesai Ganti Rugi, Lahan Warga Sudah Ditambang PT Bukit Asam
Baca Juga
Dalam kurun waktu 11 tahun terakhir, periode 2010-2021, angka kemiskinan di Bumi Serasan Sekate turun 4,22 persen dengan rata-rata penurunan sebesar 0,38 persen per tahun.
“Ada faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan yaitu geografis di mana jumlah penduduk, luas wilayah dan topografi daerah, kemudian faktor internal adalah kesuksesan program monitoring perilaku masyarakat dan komoditas asli daerah,” ujar Kasi Statistik Sosial BPS Kabupaten Muba, Heri Sigit Priyanto pada Rakor Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2022 di Kabupaten Muba bertempat di Ruang Rapat Bupati, Jumat (3/12).
Selain itu, sambung dia, faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan disebabkan pula faktor eksternal yakni harga komoditas perkebunan dan BBM. Selain itu juga terjadinya pengadaan data, sehingga penerima bantuan program kemiskinan menjadi tumpang tindih sehingga mempengaruhi tingkat kemiskinan.
“Untuk di Muba, turunnya angka kemiskinan disebabkan program kerja yang telah dilakukan Pemkab Muba yang meliputi basis ekonomi yaitu struktur ekonomi Kabupaten Muba didominasi sektor primer, kemudian jumlah anggaran seperti optimalisasi anggaran dalam rangka penanganan Covid-19,” terang Heri.
“Lalu, program-program jangka panjang yang dilakukan mulai ada hasilnya dan juga perbaikan pelaksanaan program, serta faktor eksternal yaitu harga komoditas dan BBM yang stabil. Kondisi pendapatan per kapita per bulan tahun 2021 sebesar Rp537.774 meningkat jika dibandingkan tahun 2020 yang besarnya Rp519.797,” imbuhnya.
Plt Bupati Muba, Beni Hernedi sangat bersyukur dengan adanya penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Muba.
“Sebenarnya persoalan ini ada pada pendapatan masyarakat, itulah yang menyebabkan kemiskinan. Maka perlu pembinaan ataupun modifikasi program yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat,” tegas dia.
Menurut Beni, program pengentasan kemiskinan tidak hanya bisa dilakukan Pemkab Muba, tetapi juga butuh sinergi dari multi stakeholder.
“Jajaran Pemkab Muba sangat konsentrasi dalam program penurunan kemiskinan dan pengangguran. Tentu akan lebih banyak warga miskin yang terbantu, jika sinergi antara pemerintah dan swasta bisa dilakukan dengan baik,” tukasnya.
- Keren! Bayar Pajak Kendaraan di Muba, Bisa Sekaligus Suntik Vaksin Covid-19
- AKBP Jhoni Eka Putra Resmi Jabat Kapolres Muara Enim
- Semangat HUT RI, Ratusan Bendera Merah Putih Dibagikan ke Warga