Angka BOR Melonjak, Pemda di Sumsel Diminta Siapkan Ruang Isolasi

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Lesty Nurainy (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Lesty Nurainy (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)

Lonjakan kasus positif di Sumsel memberikan dampak terhadap keterisian ruang isolasi maupun ICU di rumah sakit. Tingkat Bed Occupancy Ratio (BOR) pun mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Sehingga, Dinas Kesehatan Sumsel meminta kepada pemerintah kabupaten/kota untuk menyiapkan tempat isolasi khusus pasien Covid-19.


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan ada tiga daerah di Sumsel yang angka BOR-nya mendekati ambang batas aman sebesar 70 persen. Diantaranya Kota Lubuklinggau sebesar 76 persen, Musi Rawas 69 persen dan Kota Palembang 63 persen. Kondisi tersebut tentunya harus disikapi dengan menyiapkan lokasi isolasi baru.

“Apabila BOR sudah mencapai 80 persen, maka kapasitas harus ditambah lagi 40 persen. Kalau 60 persen ditambah jadi 30 persen. Sehingga, rasionya bisa mengecil,” kata Lesty saat dibincangi, Rabu (30/6).

Ia mengatakan, penambahan tempat isolasi tersebut bertujuan agar tidak terjadi lonjakan kebutuhan tempat tidur di rumah sakit. “Tempat isolasi ini kan untuk menampung pasien yang memiliki gejala ringan. Jadi rumah sakit nantinya hanya menangani pasien bergejala berat,” bebernya.

Secara keseluruhan, tingkat keterisian tempat tidur di Sumsel masih cukup terkendali. Dari 1.958 unit kapasitas tempat tidur, jumlah keterisian sebanyak 1.086 unit atau sekitar 55 persen. Namun, dengan angka ini upaya penambahan tempat tidur harus segera diterapkan agar tidak terjadi lonjakan.

“Kami juga sedang siapkan satu tower lagi di Wisma Atlet Jakabaring untuk menampung pasien,” pungkasnya.