Amuyah, Lansia yang Terlantar di Lubuklinggau Wafat Usai Jalani Perawatan di Rumah Sakit

Jenazah Amuyah saat dibawa dari rumah sakit usai menjalani perawatan. (Ansyori Malik/RMOLSumsel.id)
Jenazah Amuyah saat dibawa dari rumah sakit usai menjalani perawatan. (Ansyori Malik/RMOLSumsel.id)

Amuyah (65), istri Cikdung (66), pasangan lansia yang sempat viral ditemukan hidup berdua di dalam bedeng sempit di RT 1, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan meninggal dunia pada Jumat, 13 Desember 2024 sekitar pukul 13.00 WIB. 


Almarhumah diketahui bersama suaminya ditemukan tinggal dalam bedeng dengan kondisi tengah sakit beberapa hari yang lalu. Hingga videonya viral dan Pemerintah Kota Lubuklinggau melalui Dinas Sosial langsung bergerak membawa mereka ke Rumah Sakit Siti Aisyah untuk diberikan perawatan. 

"Kalau dapat informasi meninggal tadi kami selesai sholat Jumat dapat informasi kami langsung ke sini sekitar jam 13.00 WIB," kata Kepala Dinas Sosial Lubuklinggau, Hasan 

"Setelah kami komunikasi anak-anak beliau ingin membawa almarhumah ke Padang Ulak Tanding (Provinsi Bengkulu) untuk dimakamkan di lokasi tempat tinggal anaknya," ujarnya. 

Hasan mengungkapkan, keduanya hingga dengan hari ini telah dua hari menjalani perawatan di rumah sakit. Dan sebelumnya, pasangan ini sejak dibawa dari lokasi bedeng ke rumah sakit untuk diberikan perawatan, kondisinya membaik. 

"Awalnya Bapaknya, kakinya sudah bergerak. Tapi setelah kita rawat beberapa hari fisik Bapaknya membaik, fisik Ibunya membaik namun kehendak Allah tidak bisa kita untuk menghindari," jelasnya.

"Ibunya kalau hasil diagnosa kemarin TBC," bebernya. 

Namun demikian, Cikdung dengan kondisinya yang mulai membaik setelah dirawat, bersamaan dengan meninggalnya sang istri ikut pula pulang untuk dirawat oleh anaknya di rumah.

"Langsung ikut balik karena mungkin karena keadaan fisiknya sudah membaik akan dirawat oleh anaknya," ungkapnya. 

Menurut Hasan, kejadian viral pasangan ini yang sebelumnya ditemukan dalam kondisi sakit dan hanya hidup berdua dalam bedeng sempit, pihaknya berharap agar tidak terjadi lagi. Dan mengimbau kepada masyarakat bila melihat kejadian serupa agar segera menginformasikannya ke Dinas Sosial Lubuklinggau. 

"Jadi kami mohon juga dengan masyarakat kalaupun ada yang mengetahui yang tidak bisa kami jangkau, tolong disampaikan dulu dengan kami, agar kami langsung cepat tanggap turun ke lokasi," kata Hasan. 

"Termasuk RT, Lurah juga harus menyampaikan informasi. Jadi saling peduli terhadap sesama manusia," ujarnya.

Sementara itu, kabar duka meninggalnya Amuyah langsung direspon dengan cepat oleh Wali Kota Lubuklinggau terpilih yakni H Rachmat Hidayat (Yopi Karim). Yopi Karim usai melaksanakan kegiatan safari Jumat di Kelurahan Rahma langsung meluncur ke Rumah Sakit Siti Aisyah. 

Dalam kesempatan tersebut, Yopi langsung bertemu dengan keluarga almarhumah di Rumah Sakit dan mengucapkan ikut berduka cita. Sekaligus pula memberikan bantuan kepada keluarga almarhumah. 

Menurut Yopi, kejadian ini ada hikmahnya. Dimana pasangan lansia ini saat ditemukan dalam kondisi sakit di dalam bedeng, langsung ditangani dengan segera dan cepat tanggap. Keduanya langsung dibawa ke Rumah Sakit. 

"Hari ini kita dapat kabar duka bahwa istrinya meninggal dunia dan langsung dibawa sama anaknya ke kota Padang di daerah Taba Renah. Orang tuanya langsung di kubur di Desa Taba Renah yang Bapaknya dirawat sama anak-anaknya disana," jelasnya. 

"Dari hikmah kejadian ini mereka dapat berkumpul kembali bersama anak-anaknya dan orang tuanya. Selagi orang tua kita masih ada, rawatlah dengan baik walaupun dalam kondisi apapun keadaan kita, mumpung orang tua kita masih ada, itu kesempatan kita yang baik untuk membalas budi orang tua kita waktu merawat kita masih kecil," terangnya 

"Jadi jangan disia-siakan kesempatan itu, walaupun dalam kondisi keadaan ekonomi kita sedang tidak bagus tapi itu bentuk bakti kita kepada orang tua," timpalnya. 

Yopi menambahkan, kejadian ini jangan sampai terulang lagi. Dan meminta agar Dinas Sosial tetap melakukan pendataan terhadap warga yang tidak mampu. 

"Jadi kalaupun memang ada yang disekitar yang mengetahui hal tersebut yang tidak sampai pantauan kami melalui Dinas Sosial tolong segera sampaikan kepada kami. Karena kami kedepan tidak mau ada lagi ada anaknya kami yang kelaparan," pungkasnya.