Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi mengungkap alasan ketidakhadiran susu pada beberapa titik pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG).
- Program Makan Bergizi Gratis di Palembang Kembali Bergulir 14 April
- Pemkot Palembang Genjot Program Makan Bergizi Gratis, Target 300 Sekolah Tersentuh
- Selama Ramadan, MBG di Palembang Diubah Jadi Takjil untuk Buka Puasa
Baca Juga
Dalam panggilan telepon pada Senin, 6 Januari 2025, Hasan menjelaskan bahwa susu bukan menu wajib pada program MBG dan ketersediaannya tidak mencukupi. Meski begitu susu akan diberikan setiap satu minggu sekali.
"Paling sedikit itu seminggu sekali. Susu itu memang tidak wajib. Kita kan suplai susu belum merata di setiap daerah," ungkap Hasan.
Adapun jadwal pemberian susu pada menu MBG tiap titik berbeda. Hasan mencontohkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cimahi yang memberikan susu setiap hari Senin, sementara daerah lainnya di hari Jumat.
"Kalau di SPPG saya itu dia bilang susunya hari Jumat. Tapi yang di Cimahi itu susunya di hari Senin," ucapnya.
Bukan hanya soal ketersedian, menurut Hasbi, susu tidak menjadi menu wajib karena pemerintah lebih berfokus pada pemenuhan makronutrien yang dibutuhkan para siswa.
"Porsi makanan itu yang dihitung kecukupan kelorinya. Mainnya di makronutrien kan, karbohidrat, protein, dan vitamin kayak sayur-sayuran gitu," kata dia.
Sebelumnya ada laporan bahwa susu tidak ada dalam menu MBG di SPPG Halim Perdanakusuma.
- Presiden Prabowo Tegaskan Indonesia Netral dalam Perang Dagang AS-China
- Program Makan Bergizi Gratis di Palembang Kembali Bergulir 14 April
- Program Makan Bergizi Gratis di Palembang Kembali Berjalan, Targetkan Jangkau 300 Sekolah