Akses Buku Terbatas, Minat Baca Diklaim Meningkat

Seorang murid Sekolah Dasar (SD) tengah memanfaatkan fasilitas perpustakaan keliling yang disediakan Dinas Perpustakan Provinsi Sumsel. (Mita Rosnita/rmolsumsel.id)
Seorang murid Sekolah Dasar (SD) tengah memanfaatkan fasilitas perpustakaan keliling yang disediakan Dinas Perpustakan Provinsi Sumsel. (Mita Rosnita/rmolsumsel.id)

Sepanjang dua tahun terakhir Dinas Perpustakaan Sumsel mencatat indeks literasi masyarakat terus mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini turut didukung dengan adanya penambahan koleksi buku dalam bentuk digital dan hardcopy setiap tahunnya.


“Indeks literasi di Sumsel telah mengalami peningkatan dari 12,36 dengan target nasional 12,93 di tahun 2020 kemudian naik menjadi 14,57 dan melampaui target nasional sebesar 13,54 pada 2021 kemarin. Kondisi ini terjadi selama pandemi Covid-19," kata Kepala Dinas Perpustakaan Daerah Provinsi Sumsel, Fitriana.

Lalu, untuk tingkat kegemaran membaca di Sumsel, Fitri juga menyebutkan adanya kenaikan angka dari 55 persen menjadi 58 persen di tahun 2021, “Tapi walau begitu, kita tetap harus melakukan peningkatan untuk tahun ini tentunya dengan melakukan berbagai upaya, salah satunya menghadirkan perpustakaan keliling,” ungkapnya.

Diakuinya bahwa minat literasi dan baca orang-orang Sumsel cukup besar, hanya saja karena beberapa keterbatasan sarana dan prasarana akhirnya membuat beberapa strategi mengalami kendala, “Kalau bukunya terus diperbaharui tiap tahun tapi sarananya minim, maka akan sulit.  Atau bahkan ketidaksediaan buku di desa dan kecamatan yang kemudian membuat masyarakat di pelosok menjadi tidak akrab dengan buku atau sumber literasi lainnya,” ungkapnya.

Kendati demikian, Fitri melanjutkan, pihaknya tidak tinggal diam, masyarakat dengan keterbatasan akses akan tetap dihadirkan buku-buku dalam bentuk digital sehingga semuanya bisa menikmati, “Sebab sekarang kami sudah punya layanan bacaan digital dengan 1.045 judul,” sambung dia.

Menjelajahi fasilitas bacaan melalui jaringan internet juga menjadi salah satu indikator tingkat kegemaran membaca, sehingga kemudian perlu adanya perhatian dari orangtua kepada anak-anak khususnya dalam mengakses internet, “Seiring dengan penambahan buku yang terus dilakukan, maka masyarakat juga perlu untuk memanfaatkannya,” pungkasnya.