Itulah politik. Hari ini, Selasa (7/4/2020), tiba-tiba saja publik dikejutkan oleh langkah Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu. Ia menulis surat yang ditujukan kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP).
- Anggota DPR RI Ini Sebut Temuan BPK Soal Kejanggalan Proses Vaksinasi Jangan Dianggap Angin Lalu
- PN Jakpus Hukum KPU Untuk Tunda Pemilu, Menko Polhukam Mahfud MD: Sensasi yang Berlebihan
- KIB Disindir Jokowi Belum Tentukan Capres, Airlangga: Kita Pilih yang Tepat
Baca Juga
Rupanya, dengan surat itu Said Didu ingin mengklarifikasi pernyataanya, di mana ia menyebut "Luhut Binsar Pandjaitan hanya memikirkan uang" yang ia unggah dalam sebuah video di chanel Youtube M Said Didu.
Ia mengatakan, pernyataan dirinya tersebut merupakan satu analisis yang menjadi prioritas terhadap kebijakan pemerintah dalam rangka menangani pandemik Coronavirus Disease (Covid-19).
“Soal pernyataan saya bahwa Pak Luhut hanya memikirkan uang, uang dan uang, maknanya adalah bahwa kebijakan pemerintah saat ini lebih mengutamakan kebijakan penyelamatan ekonomi dibandingkan dengan kebijakan mengatasi dampak pandemi corona,” kata Said dalam surat terbukanya yang diunggha di akun Twitter @msaid_didu, Selasa sore.
Kemudian, dalam kontes pemerintah yang lebih memikirkan penyelamatan ekonomi, Luhut Binsar Pandjaitan yang merupakan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi lebih mengutamakan kebijakan penyelamatan investasi yang mungkin menjadi tugasnya.
Lalu, Said juga menjelaskan maksud pernyataan dirinya semoga terbesit jiwa sapta marga di dalam diri Luhut adalah sebuah harapan, kepada Luhut sebagai seorang purnawirawan mantan Jenderal TNI.
“Dengan jiwa sapta marga pasti akan memikirkan rakyat, bangsa dan negara,” kata Said.
Said menyampaikan bahwa seluruh pernyataan dirinya dalam video tersebut, lepas dari berbagai macam kepentingan lantaran hanya didorong oleh panggilan hati nurani untuk memenuhi kewajiban sebagai anak bangsa.
Menurut dia, tujuannya adalah membangun sistem kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis, peduli dan kritis kepada setiap aparatur negara dalam mengambil langkah-langkah kebijakan dan program yang selalu berfokus kepada kepentingan rakyat.[ida]
- Soal Pakta Integritas Pj Kepala Daerah, Andika Perkasa: Itu Baru Sepihak
- Izudin Efendi Pilih Fokus Kemenangan Partai Ketimbang Maju Cabup Muara Enim
- Partai Gelora Sumsel Siap Hadapi Verifikasi dari KPU