Pemerintah melalui Kementerian Agama baru saja mengumumkan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
- Kemenag Gelar Sidang Isbat 29 Maret, Potensi Perbedaan Hari Raya Idulfitri dengan Muhammadiyah
- Kemenag Harus Cari Solusi untuk Jemaah Haji Lansia yang Dilarang Berangkat pada 2025
- Masa Jabatan Masih Panjang, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Nyayu Khodijah Dirotasi ke Kemenag
Baca Juga
Penetapan disampaikan langsung Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, dalam sidang isbat, di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (10/3).
Penetapan awal Ramadan itu berbeda dengan Muhammadiyah yang jatuh pada Senin, 11 Maret 2024, dan Idulfitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Menyikapi itu, Menteri Agama yang akrab disapa Gus Yaqut itu meminta umat tetap saling menghormati dan menghargai.
"Saat ini kita ketahui ada beberapa perbedaan, dan itu lumrah," katanya.
"Tapi kita harus tetap saling menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, sehingga tercipta suasana kondusif," sambungnya.
Meski ada perbedaan awal Ramadan, pelaksanaan Idulfitri 2024 atau 1 Syawal 1445 Hijriah tahun ini diprediksi serempak antara pemerintah dengan Muhammadiyah.
Sebelumnya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, mengatakan, pihaknya telah menetapkan awal 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Senin, 11 Maret 2024, dan Idulfitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
"Insya Allah Idulfitri akan bareng. Posisi hilal saat akhir Ramadan sudah di atas 8 derajat. Dengan posisi seperti itu, hilal sudah bisa dilihat jelas," katanya saat menyampaikan ceramah pada acara Tarhib Ramadan dan Milad ke-3 Masjid Al Birru, Desa Mindahan Kidul, Batealit, Jepara, Minggu (3/3).
- Sidang Isbat 1 Syawal 1446, Kemenag: Secara Teori, Hilal di Bawah Ufuk
- Sidang Isbat Digelar 29 Maret, Lebaran Berpotensi Bareng
- Kemenag Gelar Sidang Isbat 29 Maret, Potensi Perbedaan Hari Raya Idulfitri dengan Muhammadiyah