43 Hektar Lahan Terbakar, Pemkab PALI Klaim Nihil Karhutla

Ilustrasi pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumsel. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Ilustrasi pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumsel. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PALI mengklaim hingga saat ini, kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayahnya masih nihil.


"Sejauh ini kami belum menerima laporan dari petugas maupun masyarakat, terkait temuan karhutlah di wilayah kami terhitung dari awal tahun hingga sekarang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PALI, Junaidi Anuar, Rabu (13/7).

Sebelumnya, kasus Karhutla di Kabupaten PALI memang masih cukup tinggi dan hampir diseluruh kecamatan di Bumi Serepat Serasan ditemukan titik api, meskipun tidak terlalu berdampak. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dia mengaku dalam waktu dekat akan menyebarkan surat edaran ke pemerintah desa, agar tidak melakukan pembakaran untuk membuka lahan kebun.

"Buka lahan kebun dengan cara membakar tetap tidak diperbolehkan, karena bertentangan dengan aturan. Jadi edaran tersebut nantinya berisi tetang larangan tersebut," jelasnya.

Ditambahkanya, pada 27 Juli mendatang pihaknya akan mengelar apel gabungan, sebagai bentuk mengantisipasi terjadinya Karhutlah yang selalu terjadi di wilayah Kabupaten PALI.

"Apel gabungan akan bersama dengan, Polri, TNI, dan OPD dan instansi lain. Karena, Karhutlah ini merupakan tugas kita bersama, terutama masyarakat Kabupaten PALI sendiri," pungkasnya.

Terpisah, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Sumsel, Ferdian Kristanto mencatat sejak Januari hingga Mei 2022, total luasan lahan yang terbakar di Sumsel sudah mencapai 472,07 hektar. Untuk wilayah PALI sendiri, lahan yang terbakar seluas 43 hektar.

"Ini berdasarkan analisa dari Citra Satelit dan diperkuat dengan konfirmasi atau validasi di lapangan," katanya.

Dia menerangkan, hingga saat ini pihaknya terus melakukan pencegahan berupa patroli, baik secara mandiri atau internal Manggala Agni. Bahkan, melakukan patroli terpadu. Selain itu, pihaknya juga memperkuat deteksi dini melalui monitoring hotspot harian, dibantu juga saat ini 5 hely BNPB sudah standby melakukan patroli dan water bombing juga.

"Bulan lalu pak gub sudah memimpin apel siaga, kami mengimbau sudah seharusnya setiap daerah juga sudah bergerak," pungkasnya.