Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat selama November 2021 total pengguna angkutan udara mencapai 42.700 orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan bulan Oktober.
- Suku Batak Jadi Persentase Lulusan Sarjana Terbanyak di Indonesia
- Inflasi Tahunan Desember 2024 Tercatat 1,57 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Bahan Pokok
- Ekspor Non-Migas Sumsel Melonjak, Didominasi Sektor Industri dan Pertambangan
Baca Juga
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sumsel, Sukerik mengatakan pengguna angkutan udara di Bulan November lalu mengalami peningkatan mencapai 46,56 persen dibandingkan pada Oktober 2021. Hal ini dikarenakan melandainya kasus aktif Covid-19, sehingga banyak akses penerbangan yang telah membuka jadwal penerbangannya ke luar kota.
"Tren peningkatan ini terjadi sejak tiga bulan terakhir," katanya, Senin (6/12).
Meski demikian, dia mengaku tren peningkatan ini masih rendah dibandingkan tahun 2020 lalu. Dimana, pihaknya mencatat pada periode November 2020, jumlah pengguna angkutan udara mencapai 43.100 orang. Hal ini tentunya tidak lepas dari beberapa kebijakan pemerintah terkait pembatasan dan kasus Covid-19.
"Untuk penerbangan internasional kami mencatat terjadi penurunan bahkan hingga 100 persen," ujarnya.
Dia menambahkan, meski peningkatan tidak seperti tahun 2020, namun dia bersyukur karena sudah adanya perkembangan bisnis udara. Mengingat, pada Juli hingga Agustus jumlah pengguna angkutan udara masih sangat minim yaitu 16.680 orang di Juli dan 16.050 orang di Agustus. Hal ini dikarenakan adanya upaya pemerintah untuk meredam penyebaran Covid-19 di Kota Palembang.
"Kami berharap mobilitas pengguna angkutan udara ini kembali seperti semula," pungkasnya.
- Suku Batak Jadi Persentase Lulusan Sarjana Terbanyak di Indonesia
- Inflasi Tahunan Desember 2024 Tercatat 1,57 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Bahan Pokok
- Ekspor Non-Migas Sumsel Melonjak, Didominasi Sektor Industri dan Pertambangan