355 Nelayan Muba Dapat Bantuan Konversi BBM ke BBG, Bisa Hemat Rp1,2 juta per Bulan

Ratusan nelayan di Muba menerima bantuan alat konversi BBM ke BBG dari Kementerian ESDM/ist.
Ratusan nelayan di Muba menerima bantuan alat konversi BBM ke BBG dari Kementerian ESDM/ist.

Sebanyak 355 nelayan di Kabupaten Musi Banyuasin menerima bantuan berupa konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) yang dilaksanakan Kementerian ESDM.


Bantuan yang diterima tersebut terdiri dari satu unit mesin kapal, satu set konverter kit kapal penangkap ikan dan alat pemasangan berupa pipa penyaliran, regulator, pencampur (mixer), tabung gas LPG 3 Kg beserta isi dan alat pendukung lainnya. 

"Ini bantuan yang kedua kalinya kita terima dari Kementerian ESDM, pertama pada 2020 bantuan diberikan kepada 1036 nelayan, 2021 bantuan ditiadakan karena anggaran harus recofusing. Tahun ini (2022) kita menerima bantuan 355 untuk nelayan," ujar Kepala Dinas Perikanan Muba, Hendra Tris Tomy, Jumat (18/11/2022). 

Dikatakan Tomy, nelayan yang mendapat bantuan yakni 187 dari Kecamatan Lawang Wetan dan 168 dari Kecamatan Babat Toman. "Hari ini kita lakukan sosialisasi terlebih dahulu. Pekan depan, bantuannya langsung dibagikan kepada para nelayan," jelas dia. 

Para nelayan yang mendapatkan bantuan ini, sambung Tomi, telah terlebih dahulu menjalani verifikasi dan memenuhi sejumlah syarat yang ditentukan, diantaranya ber KTP Muba, memiliki kartu Kusuka dan lainnya. 

"Untuk bantuan ini, kita mengucapkan banyak Terima kasih kepada Kementerian ESDM, Pj Bupati Muba Apriyadi dan Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar yang terus memberikan dukungan," terang dia. 

Lebih lanjut Tomi mengatakan, adanya konveksi BBM ke BBG ini, lanjut dia, dapat menghemat pengeluaran para nelayan setiap bulannya. Dimana dari estimasi yang ada jika setiap harinya dibutuhkan 5 liter BBM, maka setiap bulannya anggaran yang dikeluarkan nelayan mencapai Rp1,5 juta. 

"Sedangkan jika menggunakan BBG dengan harga Rp25.000 per 3 Kg estimasi kebutuhan 1,2 kg per hari, maka anggaran yang diperlukan Rp300.000. Dengan begitu, nelayan dapat menghemat Rp1,2 juta setiap bulannya," jelas dia. 

Sementara, Analis Infrastruktur Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Infrastruktur Migas, Direktorat Jendral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jefri Nainggolan mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi Pemkab Muba dalam berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR RI mendorong pendistribusian paket konversi BBM ke BBG.

"Memang luar biasa koordinasi Pemkab Muba memperjuangkan bapak ibu nelayan. Bantuan ini mohon dijaga sebaik-baiknya dan jangan dijual atau dipindah tangankan, karena yang sudah menerima tidak bisa mendapatkan lagi pada tahun yang akan datang," kata Jefri.

Dalam kesempatan yang sama Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar diwakili Tenaga Ahli Ahmad Thoriq mengatakan, Anggota Komisi VII DPR RI berupaya dan berusaha mengajukan kuota atas program tersebut sehingga tahun 2022 dapat terealisasi ratusan paket konversi BBM ke BBG untuk Kabupaten Muba khususnya Kecamatan Babat Toman dan Lawang Wetan.

"Pesan dari Pak Yulian Gunhar, bahwa ditargetkan untuk 2023 ini alokasi untuk penerima alat ini bisa di atas 2000 orang, mudah-mudahan itu bisa terealisasi," tandas dia.