Rusia kembali meluncurkan rudalnya ke sebuah kota di Ukraina Tengah pada Kamis (14/7) waktu setempat. Akibatnya 23 orang tewas dan ratusan orang mengalami luka-luka.
- Irjen Syahar Diantono Resmi Dilantik Jadi Kadiv Propam Gantikan Irjen Ferdy Sambo
- Taiwan dan Laut China Selatan Dibahas KTT G7, Beijing Meradang
- Monumen Bunga Kimilsung Kembali Diresmikan, Teguh Santosa: Buah Pikiran Founding Fathers dalam Menempatkan Indonesia di Tengah Percaturan Dunia
Baca Juga
Rudal jelajah kalibr milik Rusia ini ditembakan dari kapal selam di Laut Hitam dan menghantam sebuah klinik medis, kantor, toko dan bangunan tempat tinggal di Vinnytsia, sebuah kota 268 kilometer barat daya ibukota, Kyiv. Gubernur wilayah Vinnytsia Serhiy Borzov mengatakan pertahanan udara Ukraina sempat menjatuhkan dua dari empat rudal Rusia yang masuk ke wilayah tersebut.
Seorang warga Vinnytsia, Svitlana Kuba (74) mengatakan roket pertama Rusia mengenai bangunan organisasi medis, dan kaca berjatuhan dari jendala. Kemudian, pada gelombang kedua, suara terdengar keras hingga memekakkan telinga. Bahkan, hingga kini masih berdengung.
“Dan ketika gelombang kedua datang, Itu merobek pintu terluar, merobeknya menembus lubang," katanya dikutip dari APNews, Jumat (15/7).
Borzov mengatakan 36 bangunan apartemen rusak dan warga telah dievakuasi. Bersamaan dengan menghantam gedung-gedung, rudal-rudal itu menyulut api yang menyebar ke 50 mobil di tempat parkir. “Ini adalah rudal dengan presisi yang cukup tinggi, mereka juga tahu di mana mereka memukul,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Nasional Ihor Klymenko menyebutkan sejauh ini hanya enam mayat yang telah diidentifikasi, sementara 39 orang masih hilang. Tiga anak di bawah 10 tahun di antara yang tewas. Dari 66 orang yang dirawat di rumah sakit, lima masih dalam kondisi kritis sementara 34 mengalami luka parah.
Terpisah, Seorang anggota misi tetap PBB Rusia, Evgeny Varganov dalam sebuah pidatonya mengatakan Rusia hanya menyerang sasaran militer di Ukraina bukan menargetkan warga sipil. Serangan di Vinnytsia menargetkan kediaman perwira, di mana persiapan oleh angkatan bersenjata Ukraina sedang berlangsung.
"Di antara bangunan yang rusak dalam pemogokan itu adalah House of Officers, sebuah gedung konser era Soviet," katanya.
Untuk diketahui, dalam sebuah jaringan televisi Rusia RT disebutkan bahwa pejabat militer menargetkan sebuah bangunan di Vinnytsia karena menampung para 'Nazi' Ukraina.
- AS Berhenti Bagi Informasi Intelijen dengan Ukraina
- Ukraina Hadapi Ancaman Penghentian Starlink dari AS
- Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Guncang Pasar, Harga Minyak Naik Lagi