Ketua KPU Dituduh Memperkosa, Beritanya Viral di Media Sosial..

Aduh! Kasihan sekali Ketua KPU Kabupaten Yahukimo Yesaya Magayang. Ia dituduh telah melakukan pemerkosaan gadis di bawah umur. Tuduhan itu diviralkan di Facebook. Atas postingan di media sosial itu, Mesaya membantah tuduhan pemerkosaan itu.


"Itu tidak benar," katanya ketika dikonfirmasi dari Kota Jayapura, Papua, Sabtu.

Menurut dia, tuduhan yang ditujukan kepadanya oleh oknum warga dalam akun media sosial merupakan salah satu cara yang tidak terpuji yang sengaja dikembangkan di tengah pesta demokrasi.

"Tuduhan itu sangat tidak mendasar. Saya selama di Jayapura tidak menggunakan motor, selalu pakai mobil dan ke mana-mana bersama seorang staf serta ajudan," katanya.

Yesaya, sebagaimana dikutip dari JPNN.com hari ini, Minggu (20/9/2020), menegaskan bahwa tuduhan itu sengaja digaungkan untuk membuat kegaduhan di tengah warga khususnya di Kabupaten Yahukimo, dengan tujuan menjatuhkan nama baiknya, menyebarkan informasi hoaks atau tidak benar.

"Postingan di media sosial itu membuat saya kaget, itu hoaks. Tuduhan itu sangat tidak mendasar, saya sejak kemarin tidak ke Sentani, saya di Jayapura, karena bersama rekan Komisoner KPU Yahukimo sedang melaksanakan pentahapan pilkada," katanya.

Dalam kutipan postingan yang beredar di media sosial facebook yang diunggah oleh akun Pace Nare mengatakan "Selamat malam dan selamat beraktivitas malam ini. Malam ini Ketua KPUD Kabupaten Yahukimo memperkosa di bawah umur di kost biru jalan pos 7 Sentani pukul 07:00 WIT dan pelaku tersebut melarikan dengan kendaraan sepeda motor. Dengan nama yang jelas YESAYA MAGAYANG SH. KETUA KPUD KAB. YAHUKIMO. Mohon advokasi pelaku tersebut". Postingan itu dibagikan ke dalam grup Facebook Relawan FB ABOCK BUSUP MA-YULIANUS HELUKA SH FOR YAHUKIMO JILID II.

"Saya akan menempuh jalur hukum untuk memberikan efek jera kepada warga atau pemilik akun facebook yang telah menggaungkan berita hoaks, sehingga bisa memberikan pembelajaran kepada warga agar tidak terprovokasi dengan isu murahan," kata Yesaya. [ida]