Andai dia tidak buron 11 tahun lalu, Djoko Tjandra sudah menyelesaikan masa hukumannya. Namun dengan tertangkapnya dia kini, Djoko bakal diproses hukum dengan kasus-kasus baru.
- Bareskrim Polri Melakukan Pemanggilan Ulang Terhadap Ahmad Yani
- Terkait Postingan "Pers Plat Merah", Polres Pagaralam Panggil Dua Wartawan
- Bapas Bogor Ajukan Banding Pada Habib Bahar, Wasekjen PA 212 Bilang Begini
Baca Juga
Hal itu dikemukakan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Menurutnya, usai tertangkap, buronan Djokok Tjandra tidak hanya menghuni penjara selama 2 tahun mengacu pada vonis pada 2009.
Mahfud MD melalui laman Twittter pribadinya menjelaskan bahwa dirinya tidak begitu kaget saat sebagian kalangan mengira bahwa penangkapan Djoko Tjandra adalah cerita wayang semata.
"Tahun 2009 kita sudah dikerjain oleh mafia hukum, sebab Joko Tjandra bisa tahu akan divonis 2 tahun dan lari sebelum hakim mengetokkan palu. Siapa yang memberi karpet kepada dia saat itu sehingga bisa kabur sebelum hakim mengetukkan vonisnya? Limbah mafia ini sudah lama ada, perlu kesadaran kolektif," demikian kata Mahfud MD, Sabtu (1/8).
Masih kata Mahfud MD usai tertangkap Djoko Tjandra harus mempertanggung jawabkan tindakan pidanya berupa pemalsuan surat dan juga penyuapan terhadap oknum pejabat pemerintah yang memfasilitasnya selama perburuan.
"Djoko Tjandra tidak hanya harus menghuni penjara 2 tahun. Karena tingkahnya dia bisa diberi hukuman-hukuman baru yang jauh lebih lama. Dugaan pidananya, antara lain, penggunaan surat palsu dan penyuapan kepada pejabat yang melindunginya. Pejabat-pejabat melindunginya pun harus siap dipidanakan. Kita harus kawal ini," demikian cuitan Mahfud MD.[ida]
- Sering Transaksi di Perumahan, Renggo Dilaporkan Tetangga
- Pelaku Tindak Pidana dengan Gangguan Jiwa Bisa Dihukum, Ini Penjelasannya...
- Jalinan Cinta Dosen dan Driver Ojek Berujung Mutilasi