Terungkap, Ini Penyebab Terhentinya Pembangunan Masjid Raya Sriwijaya

Gubernur H Herman Deru bersama Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan meninjau lokasi pembangunan Masjid Raya Sriwijaya Jakabaring, Rabu (17//6/2020), yang didahului rapat dengan Forkopimda dan Yayasan Pembangunan Masjid Sriwijaya juga unsur terkait.


Dalam rapat tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Sumsel Nasrun Umar menjelaskan, pembangunan Masjid Raya Sriwijaya dimulai sejak 2009, dengan dana yang berasal dari hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel sebesar Rp130 miliar yang realisasi fisiknya baru mencapai 19 persen.

"Dikarenakan terdapat permasalahan lahan di sekitar lokasi pembangunan masjid dan belum tersedianya dana untuk kelanjutan pembangunan tersebut," aku Nasrun Umar.

Sementara Gubernur mengatakan, kendati ada persoalan dalam proses pembangunan Masjid Sriwijaya ini, namun akan tetap dilanjutkan sampai selesai dan dilokasi ini juga akan dibangun Islamic Center yang nantinya akan menjadi aset daerah serta kebanggaan masyarakat Sumsel.

Lebih lanjut Herman Deru mengakui, masyarakat Sumsel tentu menginginkan provinsi ini punya pusat pendidikan, syiar dan ibadah bagi umat Islam yang terpadu di Islamic Center dan Masjid Raya Sriwijaya ini. Apalagi terdapat Universitas Islam Negeri (UIN) yang dibangun berseberangan lokasinya.

"Pembangunan sempat terhenti karena ada persoalan lahan milik pemprov yang dihibahkan ke yayasan, terjadi kendala karena ada yang menggugat. Dalam kesempatan ini saya menghimbau kepada pihak yang menggugat untuk selesaikan persoalan ini secara baik," papar Herman Deru pula.

Kendati demikian ditambahkan Gubernur, sebelum melanjutkan pembangunan, pihaknya menginginkan kejelasan terlebih dahulu dari pihak yayasan, terkait hasil pembangunan yang telah dilakukan sebelumnya yang telah menghabiskan dana mencapai Rp130 miliar, inginkan audit oleh lembaga-lembaga yang berwenang.

"Kami juga segera membentuk tim penyelesaian masalah, sekaligus menganalisa apakah pembangunan tetap akan dilakukan yayasan atau diambil alih pemprov, termasuk juga pengelolaan setelahnya nanti," pungkas Deru.[ida]