Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan dua pejabat PT PLN (Persero) dan seorang pihak swasta sebagai tersangka dugaan korupsi terkait pekerjaan retrofit sistem sootblowing atau penggantian suku cadang PLTU Bukit Asam Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan tahun 2017-2022.
- Kasus Dugaan Korupsi Minyak Rp193 Triliun, Hensat: Jangan Dibawa ke Ranah Politik
- Isa Rachmatarwata Ditahan Terkait Kasus Korupsi PT Asuransi Jiwasraya, Negara Rugi Rp16,8 Triliun
- Sindir Kasus Korupsi Harvey Moeis, Prabowo: Naik Banding Ya, Vonis 50 Tahun Gitu!
Baca Juga
Jurubicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, pihaknya telah menetapkan tersangka dalam penyidikan perkara baru yang merugikan keuangan negara mencapai miliaran rupiah.
"Setelah alat bukti tercukupi maka kami akan menyampaikan komposisi uraian dugaan perbuatan korupsinya, pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dan juga pasal apa saja yang disangkakan," kata Ali di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (19/3).
Selain itu kata Ali, pihaknya juga telah melakukan pencegahan terhadap tiga orang agar tidak bepergian ke luar negeri selama 6 bulan ke depan.
"Setidaknya 3 orang agar tidak bepergian ke luar negeri selama 6 bulan. 2 di antaranya adalah pejabat di PT PLN Persero, dan 1 pihak swasta," pungkas Ali.
Berdasarkan informasi yang diperoleh redaksi, tiga orang yang dicegah itu merupakan tersangka dalam perkara ini.
Mereka adalah, Bambang Anggono selaku General Manager (GM) PT PLN (Persero), Budi Widi Asmoro selaku Manajer Enjiniring PT PLN (Persero), dan Nehemia Indrajaya selaku Direktur PT Truba Engineering Indonesia.
- LinkedIn Nobatkan PLN sebagai Perusahaan Energi Terbaik untuk Karier di Indonesia Tahun 2025
- Srikandi PLN UP3 Palembang Edukasi Generasi Muda Lewat PLN Mengajar
- Peringati Hari Kartini, PLN UP3 Palembang Berbagi Ilmu Ketenagalistrikan kepada Siswa