Evakuasi dan operasi pencarian korban erupsi Gunung Semeru terus dilakukan tim gabungan sejak Sabtu sore (4/12). Hingga Minggu pagi (5/12) tim telah menemukan 13 orang dalam keadaan meninggal dunia.
- Sepekan Galang Dana untuk Korban Semeru, Mahasiswa Bina Darma Kumpulkan Rp23.559.000
- Dilepas Harnojoyo, ACT Kirim 2 Truk Bantuan untuk Korban Erupsi Semeru
- Jumlah Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Capai 3.697 Jiwa
Baca Juga
Data tersebut merupakan laporan yang diterima Kepala BNPB, Letjen Suharyanto pada pukul 09.20 WIB Minggu (5/12), saat dalam perjalanan menuju Lumajang. Dari 13 korban yang ditemukan meninggal dunia, baru dua jenazah yang teridentifikasi yakni berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Tak hanya korban meninggal dunia, sebanyak 41 orang dilaporkan mengalami luka-luka, khususnya luka bakar. Mereka telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya para korban luka dirujuk ke RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.
Sementara itu, warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan, yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua orang ibu hamil.
Selanjutnya, tim gabungan juga berhasil melakukan evakuasi warga yang tadi malam dilaporkan Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, terjebak di kantor pemilik tambang. Saat ini para warga telah ditempatkan di Pos Curah Kobokan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
BNPB juga merilis informasi sebaran awas panas guguran juga berdampak pada dua kecamatan, antara lain Kecamatan Pronojiwo pada Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo, Sumberurip, serta Dusun Curah Kobokan di Desa Supiturang serta Kecamatan Candipuro pada Dusun Kamarkajang di Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur.
Selain itu terdapat delapan kecamatan dan beberapa desa yang terdampak abu vulkanik, meliputi Kecamatan Ampelgading pada Desa Argoyuwono. Kecamatan Tirtoyudo pada Desa Purwodadi dan Desa Gadungsari. Kecamatan Pagelaran pada Desam Clumprit. Kecamatan Wajak pada Desa Bambang. Kecamatan Kepanjen pada Desa Panggungrejo dan Mojosari. Kecamatan Dampit pada Kelurahan Dampit. Kecamatan Bantur pada Desa Bantur dan Rejosari. Kecamatan Turen pada Desa Talok.
BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan terdapat 902 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik kecamatan, antara lain 305 orang mengungsi di beberapa fasilitas pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo, 409 orang di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro, 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian.
Kejadian sebaran awan panas guguran Gunung Semeru juga menyebabkan beberapa rumah warga tertutup material vulkanik serta jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang terputus.
BPBD Kabupaten Lumajang menggunakan alat berat wheel loader untuk membuka akses jalan Curah Kobokan serta melakukan pendataan lanjutan terkait kerugian materil lainnya akibat peristiwa ini.
Pantauan secara visual Minggu pagi (5/12) menunjukkan awas panas guguran telah berhenti dikarenakan kondisi hujan di sekitar puncak kubah lava Gunung Semeru.
- BNPB Terus Lakukan OMC Biar Mudik Lebaran Aman
- Kepala BNPB Imbau Pemda Waspada Bencana saat Libur Lebaran
- BNPB: Bencana Akibat Cuaca Ekstrem Masih Terjadi di 4 Daerah