Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mencatat, dari 17 kabupaten kota yang ada, 12 diantaranya masuk dalam wilayah rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
- Tantangan Hadapi Karhutla di Sumsel, Lokasi Jauh hingga Hot Spot yang Bukan Kebakaran
- Tanggulangi Karhutla, Ini Rencana dan Strategi Pemkab Muba
Baca Juga
Wilayah rawan Karhutla tersebut diantaranya, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Muara Enim, hingga Palembang.
"Dari 17 kabupaten dan kota di Sumsel, 12 diantaranya rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Sunsel, Iriansyah.
Kebakaran itu, sambung dia 99 persen disebabkan kesengajaan atau ulah manusia, diantaranya kelalaian dan aktivitas membuka lahan dengan cara membakar.
Untuk meminimalisir terjadinya Karhutla, pihaknya telah melakukan berbagai cara. Seperti pembangunan 25 unit sumur bor, 233 sekat kanal, 70 HA Revegertasi melalui kegiatan tugas pembantuan badan restorasi gambut tahun 2021, peningkatan sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
"Melakukan monitoring dan evaluasi kesigapan pencegahan dan pengendalian karhutla, dan beberapa upaya penyaaran terhadap masyarakat terkait bencana kebakaran hutan dan lahan," kata dia.
"Sedangkan diantara upaya tersebut terdapat pula kendalanya, yaitu titik hotspot yang terpantau hanya mengindikasi titik panas, masih ada lahan yang belum jelas statusnya dan tidak terawat sehingga rawan terjadi karhutla dan sebagian besar yang terbakar adalah lahan terlantar atau tidak produktif," tandas dia.
- Polres Banyuasin Siagakan Personel Polsek Cegah Karhutla
- Karhutla di Kawasan PT SAM, Sekda Muara Enim Lakukan Upaya Pemadaman
- PTPN VII Cinta Manis Sebut Kebakaran Lahan Disebabkan oleh Masyarakat