Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel menyelenggarakan Festival Teater Sumatera (FTS) 2021 dengan tema “Sriwijaya dalam Jejak Rempah” di Taman Budaya Sriwijaya Jakabaring, Kamis (11/11).
Sebanyak 12 kelompok teater dari lima provinsi di Sumatera yakni Aceh, Bengkulu, Sumatera Barat, Jambi, dan sumatera Selatan bergantian menampilkan cerita daerah masing-masing.
Sutradara seni Ayunan Umak, Tonton Dai Permana menyampaikan, perwakilan Sumsel akan menampilkan empat pertunjukan yaitu Ayunan Umak, Kayu Manis, Ku-Tuk dan Inun.
“Ayunan Umak ini merupakan tradisi masa lalu, berupa simbol kasih sayang seorang ibu. Namun kini tradisi ini mulai dilupakan,” katanya.
Tonton menceritakan, umak atau ibu mencurahkan kasih sayangnya dengan cara mengayun-ayunkan anaknya dengan mesra dan lembut, maka disimbolkanlah dengan ayunan umak.
Menurutnya, tradisi ayunan umak ini mulai tergerus zaman terutama dengan adanya perkembangan teknologi. Bisa diibaratkan teknologi ini seperti punya nyawa yang bisa membuat orang meninggalkan kebudayaan.
“Yang kita ingin sampaikan adanya perubahan masa lalu ke masa depan. Dengan adanya perkembangan teknologi banyak kebudayaan yang ditinggalkan. Seperti Ayunan Umak yang sudah ditinggalkan karena hadirnya teknologi,” tuturnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel, Aufa Syahrizal menambahkan, kegiatan ini luar biasa, karena selama ini seni teater tidak muncul ke permukaan. Kalaupun muncul hanya di event tertentu saja.
“Tapi karena kita memiliki potensi dan seniman di bidang teater, maka kita merasa memiliki tanggung jawab untuk membantu dan melestarikan kegiatan seni teater di Sumsel,” terangnya.
Menurutnya, kegiatan ini pertama kali diadakan di Sumsel. Harapannya ini bisa memacu semangat dalam kegiatan seni di Sumatera khususnya di Sumsel.
“Pulau Sumatera ini sudah berkolaborasi antarbangsa. Artinya kerja sama kita sudah baik antarnegara. Untuk itu kekayaan alam yang ada perlu kita pertahankan untuk kesejahteraan rakyat,” tukasnya.