Kabar konfirmasi positif Covid-19 yang juga menginfeksi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menuai komentar banyak pihak.
- Komisioner KPU OKU Selatan Disidang oleh DKPP, Kasus Apa?
- Bawaslu Perkuat Mitigasi Pelanggaran Pilkada 2024 di Penyusunan Daftar Pemilih Tetap
- Pekan Depan, Bawaslu Setor Nota Kesimpulan Sidang PHPU
Baca Juga
Salah satunya disampaikan Direktur Indonesia Future Studies (INFUS) Gde Siriana Yusuf, yang mengaku khawatir terkait penyelenggaraan pilkada serentak 2020 bisa aman dari Covid-19.
Pasalnya, Gde Siriana memandang Arief Budiman yang lebih sering bekerja di belakang meja dan menjaga protokol pencegahan Covid-19 terbukti terinfeksi.
"Ketua KPUnya saja positif Covid-19, bagaimana nanti rakyat yang ikut ramai-ramai pilkada?" ujar Gde Siriana dalam akun Twitternya @SirianaGde, Jumat (18/9).
Dari penilaiannya tersebut, Gde Siriana mengaku sanksi dengan pelaksanaan syarat penyelenggaraan pilkada di tengah situasi pandemik yang berupa penerapan protokol kesehatan bisa meminimalisir potensi penularan Covid-19.
Oleh karena itu, aktivis Bandung Intiative ini menyampaikan keluh kesahnya dengan menyinyir pemerintah dan juga DPR serta penyelenggara pemilu, yang bersikukuh tetap menyelenggarakan pilkada disaat situasi tidak normal seperti sekarang ini.
"Kan ada protokol? Ngemenk-ngemenk (cuma bisa ngomong) saja," demikian Gde Siriana Yusuf.
- KPU OKI Perketat Seleksi PPK untuk Pilkada Serentak
- KPU Sumsel Buka Rekrutmen PPK dan PPS untuk Pilkada Serentak 2024
- Gerindra Sumsel Dorong Kadernya Maju di Pilkada Serentak