Seluruh destinasi wisata yang dikelola Pemrov DKI Jakarta ditutup mulai besok, Senin (14/9/2020), terkait dengan diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar oleh Gubernur Anies Baswedan.
- Polda Sumsel Curi Start Gelar Vaksinasi Anak
- Covid-19 Bisa Turunkan Daya Ingat
- Ini Penjelasan Ahli Mikrobiologi Sumsel Terkait Badai Sitokin yang Serang Deddy Corbuzier
Baca Juga
"Seiring ditetapkannya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai 14 September 2020 mendatang, sekaligus sebagai upaya menjaga dan melindungi warga dari risiko penularan COVID-19, Pemprov DKI Jakarta menutup sementara beberapa tempat wisata," tulis Anies di Instagram, pada akun aniesbaswedan.
Dilansir jpnn.com, Gubernur kelahiran Kuningan berusia 51 tahun itu menambahkan bahwa selama proses penutupan, akan dilakukan pembersihan di area tersebut.
Dari keterangan foto yang diunggah Anies, meneruskan pengumuman yang diunggah @dkijakarta, terdapat 27 destinasi wisata yang akan ditutup mulai Senin (14/9) besok.
"Teman-teman, wabah masih ada, tetap jalankan protokol kesehatan setiap waktu. Batasi aktivitas keluar rumah hanya untuk keperluan esensial," pungkas Anies.
Terpisah, Kepala Satuan Pelaksana Promosi Taman Margasatwa Ragunan Ketut Widarsana membenarkan lokasi yang dia kelola bakal tutup mulai besok.
"Kami ikut arahan pimpinan saja, diinstruksikan tutup kami tutup, diinstruksikan buka kami buka," kata Ketut Widarsana, Minggu (13/9/2020).
Namun, lanjut Ketut, pihaknya masih menunggu instruksi resmi dari Pemerintah Pusat terkait pemberlakuan PSBB lanjutan di DKI Jakarta termasuk penutupan Ragunan.
"Dari pimpinan sebetulnya sudah diarahkan untuk tutup di tanggal 14 September, tetapi saya sempat dapat info dari media juga, katanya akan ada pengumuman secara bersama oleh pemerintah pusat mungkin sore nanti," imbuhnya.[ida]
- Obat Cacing Ivermectin Naik Daun Setelah Disebut Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Terapi Covid-19
- Indonesia Tempati Peringkat Tujuh Dunia Terbanyak Vaksinasi Covid-19
- Hepatitis Akut Diduga Telah Menyebar di Enam Provinsi, Ini Saran Profesor Zubairi