Nilai Ekonominya Tinggi, Porang Mulai Dibudidayakan Petani OKU


Porang yang punya nilai ekonomi tinggi, kini dibudidayakan petani di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Adalah para petani di Desa Sundan, Kecamatan Lengkiti yang mulai meliriknya.




Diinisiasi Kepala Desa, warga menanam bibit tanaman itu di lahan terbuka. Di samping itu, warga pun digerakkan untuk menanam Porang di lahan mereka sendiri.



Porang adalah salah satu tanaman umbi-umbian yang tumbuh di hutan dan dapat dikonsumsi. Tanaman ini masih belum banyak dikenali oleh masarakat luas.



Nah. Penanaman perdana bibit Porang ini ditinjau langsung Wakil Bupati OKU Johan Anuar, Jumat (11/9/2020).



Kepala Desa Sundan, Ronzili, menjelaskan budidaya porang dapat memproduktifkan lahan sekaligus meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.



Uniknya, Porang tumbuh bertunas pada waktu khusus yakni bulan November.

"Karena Porang sangat bernilai, tanaman ini mulai kita budidayakan. Apalagi banyak manfaat yang didapat dari pohon ini," ujar Kades.



Kata dia, Porang dapat menjadi bahan pangan dapat digunakan untuk bahan kecantikan dan obat.

Bila telah diolah beras dari bahan baku porang, satu kilogramnya setara dengan satu karung beras.


Menurut dia, sangat diperlukan sinergi perangkat desa, penyuluh pertanian dan Pemkab OKU dalam upaya mendorong warga untuk melakukan penanaman porang sebagai sampingan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga.



Sementara, Wabup OKU Johan Anuar, sangat mengapresiasi Kepala Desa Sundan Ronzili atas pembudidayaan dan pembibitan tanaman porang, yang bisa meningkatkan ekonomi rakyat.



Wabup menghimbau kepada penyuluh pertanian Kabupaten OKU agar bisa melakukan bimbingan dan pembinaan masyarakat dalam pengembangan tanaman porang ini.

Johan Anuar mengatakan, bahwa tanaman porang sebenarnya bukan jenis tanaman pangan yang baru di Indonesia.



"Sebenarnya, tanaman Porang sudah bertahun-tahun ditanam masyarakat, Namun beberapa tahun terakhir tanaman ini meningkat produksinya karena pasar sudah jelas bahkan permintaan pasar cukup tinggi," katanya.



Ia berharap, komoditi ini menjadi sumber ekonomi baru bagi petani tidak hanya di Desa Sundan, namun juga di Kabupaten OKU.[ida]