Mau Dapat Kuota Gratis, Sekolah Harus Update Dapodik

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumatera Selatan (Sumsel) Riza Fahlevi mengatakan, terkait bantuan kuota baik dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Gubernur Sumsel. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, selain kesiapan Hp Android dan kuota, tentu saja sinyal juga.


"Pihak pemprov Sumsel telah mengundang 27 provider untuk mengatasi sinyal ini. Mudah-mudahan tiga hal tadi dapat diatasi secara bertahap," kata Riza, Rabu (9/9).

Mereka (provider, red) diminta sesegera mungkin untuk mengatasi blank (permasalahan) sinyal. Lanjutnya, bantuan ini berpatok di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

"Dapodik sekarang sudah sistem online, jadi diharapkan semua sekolah dapodiknya update terus, agar semua siswa dapat kuota," terang dia.

Riza menghimbau, pihak sekolah harus benar-benar update dapodik tersebut. Dikarenakan, apabila ada siswa yang tidak mendapat kuota berarti ada kelalaian dari sekolahnya.

"Kalau siswa tidak dapat kuota dapodiknya di periksa, bisa saja penyebabnya sekolah lelet atau siswa yang bersangkutan namanya tidak ada di dapodik," tegas Riza.

Disinggung mengenai kegiatan belajar mengejar (KBM) secara daring yang mulai tidak efektif, Riza menjawab, kota Palembang masih fluktuatif. Sehingga pihaknya masih menunggu arahan dari Pemerintah Pusat dan Gubernur.

"Untuk KBM kita kombinasikan ya bisa daring dan luring, karena di Sumsel belum ada zona hijau, apalagi kota Palembang yang zonanya fluktuatif (naik turun)," jelasnya.

Sebagai informasi, Kemendikbud secara resmi akan memberikan subsidi berupa kuota internet gratis bagi pelajar, mahasiswa guru dan dosen. Guna mendukung proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Keputusan yang disampaikan langsung oleh Mendikbud, Nadiem Makarim itu akan diberikan pemerintah hingga Desember 2020.

Sebelumnya, pemberian subsidi kuota gratis telah siap diaplikasikan dan sedang dalam tahap udate data hingga 11 September 2020. Dalam pemberian kuota gratis, Kemendikbud menggunakan data induk data siswa, guru, dosen dan mahasiswa sebagai sumber data agar tepa sasaran.