Ini kisah sukses anak muda Indonesia. Ia bertekad memperkenalkan negerinya di dunia internasional melalui tekstil tradisional. Dia adalah Didiet Maulana.
- Penumpang Meningkat, Tiket Kereta Api Ekonomi di Muara Enim Habis Terjual
- Ditinggal Para Senior Eksekutif, Elon Musk Beri Sinyal Twitter di Ambang Kebangkrutan
- BI Sumsel Siapkan Uang Rp3,1 Triliun saat Libur Nataru
Baca Juga
Menurut Didiet, Tenun Ikat atau kain ikat merupakan sebuah karya tenun khas Indonesia. Helai demi helai disatukan dengan menggunakan alat manual agar menjadi suatu karya seni yang luar biasa. Tidak hanya sekadar menjadi sebuah kain. Dalam tenun juga terdapat motif-motif menarik yang penuh makna.
Dalam upayanya membawa tenun ikat go international, Didiet merangkul beberapa perajin di daerah, Didiet sudah memiliki berbagai macam produk menarik, mulai dari baju, tas dan masih banyak lagi.
“Pertama kali bikin Ikat Indonesia itu risetnya dari tahun 2000, kemudian launcing 2011,” ucap Didiet Maulana selaku pemilik Tenun Ikat Indonesia dalam live instagram @nuff.id, Jumat (14/8/2020) malam.
Didiet bercerita, saat membangun usahanya tersebut ingin memperkenalkan bahwa tenun ikat juga dapat menjadi pilihan dalam memperkenalkan Indonesia. Harapannya, adanya tenun ikat dengan berbagai motif, dapat lebih menarik minat generasi milenial.
“Tenun ikat enggak kalah menarik di bandingan batik, karena pengerjaanya helai demi helai dengan menggunakan perasaan, hingga helaian tadi menjadi sebuah tenun yang kuat,” tutup Didiet.[ida]
- 7 BUMN Dibubarkan, Wamen Kartika Pastikan Nasib Para Karyawan Tetap Diperhatikan
- bjb DigiCash VRace Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Aktif dan Sehat
- KPPU Sarankan Mendag Turunkan HET Minyak Goreng Curah Jadi Rp12 Ribu