SMKN 1 Maksimalkan KBM Praktik di Era New Normal

Lulusan SMK dituntut untuk menjadi lulusan yang siap kerja dan terjun ke dunia usaha maupun dunia industri. Maka dari itu SMK Negeri 1 Palembang akan memaksimalkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) praktik di era new normal atau pada saat KBM tatap muka.


Kepala SMK Negeri 1 Palembang M San Aprianto mengatakan, saat normal nanti pihaknya meminta para guru agar menerapkan 60 praktik dan 40 teori sehingga lulusan SMK sesuai dengan tujuannya, yakni bisa terserap ke dunia usaha maupun dunia industri.

"Jadi demi meningkatkan kualitas lulusan maka saat pembelajaran normal nanti kita akan perbanyak praktek, karena saat pandemi Covid-19 ini kita banyak menggunakan dalam jaringan (daring)," ujarnya saat memantau proses KBM para guru dan siswa secara virtual di sekolahnya, Senin (10/8/2020).

Selain itu pihak sekolah juga telah bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri untuk memenuhi dan menyelaraskan pembelajaran dengan SDM yang dibutuhkan.

"Jadi kita sudah banyak melakukan kerjasama Link and Match antara sekolah dengan perusahaan terutama yang sesuai dengan program keahlian di sekolah kita," jelasnya lagi.

Sementara itu, salah satu guru program keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP) SMK Negeri 1 Palembang, Yulhelmita menambahkan, bahwa memang proses KBM daring diakui banyak menemui kendalanya, seperti Wi-Fi atau bisa juga jaringan yang lelet.

"Jadi memang praktek kurang, setelah ini kita akan coba praktek menggunakan vidio conferance agar memaksimalkan prakteknya," terangnya.

Tidak adanya praktik, diakui berpengaruh pada kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Apabila hal ini terus terjadi, kompetensi lulusan tak dipungkiri sulit memenuhi tuntutan pasar kerja.

"Besar kecilnya tentu sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa, karena mereka tidak dibimbing secara langsung untuk melaksanakan praktik. Karena jika siswa hanya diberikan teori saja tanpa praktik pasti cara pemahamannya juga berbeda,” tutur Dia.

Pihaknya berharap Pandemi Covid-19 ini segera berakhir agar KBM tatap muka segera berlangsung sehingga praktek-praktek bisa dimaksimalkan.

"Memang beda antara belajar secara dari dengan tatap muka, tapi sambil menunggu kebijakan selanjutnya kita laksanakan seperti ketentuan yang ada,” tutupnya.[ida]