Ini bukan hoax. Fakta. Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) menyuruh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mundur dari jabatannya.
- Gerindra Sumsel Penuhi Kuota 30 Persen Keterwakilan Perempuan di Politik
- Topgun Ajukan Nota Keberatan Soroti Etika Presiden
- Sempat Diragukan, Surat Pengunduran Diri Lucky Hakim Dipastikan Asli
Baca Juga
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal GNPF Edy Mulyadi, di mana ia menilai pertumbuhan ekonomi yang minus 5,32 persen pada Kuartal II tahun ini tidak bisa diklaim sepenuhnya sebagai akibat dari pandemik virus corona baru (Covid-19).
"BPS umumkan ekonomi kuartal II-2020 terjun -5,32 persen. Konsumsi rumah tangga anjlok ke 5 persen. Salahkan Covid-19?," tegas Edy Mulyadi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (8/8).
Ia menegaskan, sebelum virus asal Wuhan, China itu mewabah di sejumlah wilayah di dalam negeri, indikator-indikator ekonomi RI sudah mulai ambles dan rapuh.
"Sebelum Virus China (Covid-19) menyerang, ekonomi memang sudah salah urus. Impor ugaI-ugalan, utang berbunga supertinggi ribuan triliun, serbuan TKA China bagai tsunami, korupsi giIa-gilaan, SDA dikeruk habis-habisan, dan BUMN jadi bancakan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Edy Mulyadi mempertanyakan kinerja penanganan Covid-19 sembari meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk sadar diri atas janji-janji politiknya yang tidak terlaksana denan baik.
"Masih mau ngeles? Janjinya meroket. Faktanya hancur. Masih punya malu? Mundur!," demikian Edy Mulyadi mengakhiri.[ida]
- Alasan Paslon AMIN Gestur Salam Merdeka di Surat Suara Pilpres
- Petani di Sumsel Masih Sulit Dapat Pupuk, Ini Tanggapan DPRD Sumsel
- Besok, Anies Hadiri Sidang Gugatan Hasil Pemilu di MK