Patut Dicontoh, Habibi Bocah 9 Tahun Bongkar Tabungan Niat Bekurban

Bisa berkurban di Hari Raya Idul Adha tentu momen bahagia bagi umat Muslim. Berkurban memang biasanya dilakukan oleh orang yang mampu. Namun, banyak juga yang rela menabung untuk bisa berkurban.


Ya kali ini kali, seorang bocah yang berusia 9 tahun telah niat berkurban dengan membeli seekor kambing dengan harga Rp 1,9 juta. Kambing tersebut dibeli dari hasil menambungnya selama 5 tahun.

Bocah tersebut bernama, Muhammad Amir Althaf Habibi, yang masih duduk di kelas IV Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Insan Mandiri Cendekia Palembang, ia menabung untuk berkurban sejak TK hingga SD saat ini.

Dikatakan, Habibi sapaan akrabnya sehari-hari, dalam beberapa tahun terakhir, ia sangat rajin menabung di celengan yang dibelikan orangtuanya. Setiap hari, ia selalu menyisihkan uang jajan Rp 1.000 atau Rp 2.000.

"Iya saya sudah lama menabung. Kalau ada uang pasti saya menabung. Apalagi kalau Market Day di sekolah dan dapat THR saat Idul Fitri, saya pasti menabung di celengan, jadi bisa menabung lebih banyak. Sedikit demi sedikit, tabungannya terus bertambah," ucapnya malu-malu saat ditemui di rumahnya, Selasa (28/7).

Anak pertama dari pasangan Kusnadi dan Retno Dwi Ambarwulan, warga Suka Mulya Raya Kelurahan Talang Aman, Kecamatan Kemuning, Palembang, mampu membeli kambing kurban dari menyisihkan uang jajannya selama ini.

Habibi yang sejak awal memang sudah punya niatan menggunakan uang tabungannya untuk berkurban, tanpa pikir lagi langsung meminta kedua orangtuanya untuk membeli kambing kurban standar dengan harga Rp 1,9 juta.

Itulah kenapa, pada saat celengan di bongkar. Tak hanya koin Rp 1.000 atau uang pecahan kertas Rp 1.000 dan Rp 2.000 saja yang ditemukan. Tapi juga ada pecahan Rp 5.000, Rp10.000, Rp 50.000 dan bahkan Rp 100.000

"Alhamdulillah, saat celengan dibongkar. Cukup buat beli kambing kurban untuk Idul Adha tahun ini," tuturnya yang didampingi kedua orangtuanya.

Orangtua dari Habibi, Kusnadi menceritakan, sebenarnya 5 atau 6 bulan yang lalu, dia (habibi) bertanya kepada ayahnya, kapan membeli kambing. Anak tersebut ada semangat berkurban karena beberapa teman-temannya yang lain telah kurban (sedekah, red) di sekolah jadi dia tertarik untuk kurban sendiri.

"Saya sebagai orangtua sangat senang, anak saya sudah berpikir untuk kurban. Niat dia berkurban benar-benar ingin dilaksanakan dan Alhamdulillah telah tercapai," tuturnya.

Sementara itu, melalui Sahabat Juang Indonesia (SJI) yang kemudian diteruskan ke Dompet Dhuafa Sumsel yang punya program Tebar Hewan Kurban, Habibi membeli satu ekor kambing kurban. 

Kambing kurban atas nama Habibi ini, nantinya bakal disalurkan ke Sungai Rengas, Gandus, Palembang. 

"Habibi ini, anak pertama. Tabungan cukup beli satu ekor kambing kurban, sementara adiknya Nayra Sabila Ilma tahun ini ikut sedekah daging kurban," tambah ibu Habibi, Retno singkat. 

Di tempat yang berbeda, Founder Sahabat Juang Indonesia (SJI) Aryadi Ali Usman, mengungkapkan, tak hanya kambing atas nama Habibi yang dipercayakan SJI ke Dompet Dhuafa Sumsel untuk disalurkan ke dhuafa dan daerah lain yang membutuhkan. Tapi ada juga dua kambing pekurban lainnya. 

"Ada tiga kambing kurban yang kita percayakan ke Dompet Dhuafa Sumsel untuk disalurkan. Satu kambing premium dan dua lagi kambing standar," ungkapnya.

Salah satu kambing kurban standar tadi, ya adalah atas nama Habibi. Kambing kurban itu, dibenarkan Ustadz Ary memang dari hasil ia membongkar celengan miliknya. 

"Bahkan tak hanya Habibi, adiknya Nayra Sabila Ilma juga sebenarnya punya niat berkurban. Tapi karena uangnya belum cukup beli hewan kurban, jadi tahun ini Nayra ikut sedekah kurban dulu," tutupnya.