Hati-hati Modus Penipuan Call Center Palsu, Uang Warga ini Raib

Berniat mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di kawasan jalan By Pas Alang-alang Lebar Palembang, (FN) warga Griya Hero, Maskarebet Palembang malah menjadi korban penipuan call center palsu. Akibatnya, korban mengalami kerugian Rp 10 juta.


Peristiwa itu terjadi saat korban pergi ke ATM bersama suaminya, Minggu (26/7/2020) sekira pukul 08.07 WIB. Pada saat dia memasukan kartu ATM, terlihat transaksi tidak terjadi karena adanya kendala teknis.

“Saya lihat mungkin kartu saya nyangkut atau tertelan, lalu saya memanggil suami yang menunggu diluar. Namun ada satu orang laki-laki dibelakang yang tidak kami kenal ikut masuk ke dalam ATM tersebut," ujar FN, warga Griya Hero Abadi, Kecamatan Alang-Alang Lebar ini,(28/7/2020).

Disaat korban kebingungan, pria yang tak dikenal terus mengganggu. "Saat saya ingin mencoba mengeluarkan kartu ATM saya, laki-laki itu mengatakan ibu jangan dikeluarkan itu ada CCTV nanti ibu terkena perusakan ATM," katanya.

Kemudian pelaku mengarahkan korban untuk menelpon call center. "Saya melihat nomor call center di layar ATM tersebut, namun pelaku mengatakan kepada saya ibu jangan menelpon call center tersebut, lama responnya karena itu pusat. Telpon saja call center yang ada di stiker dinding ini," terangnya.

Stiker call center didinding tersebut ada nomor handphone yang bisa dihubungi kalau terjadi kendala saat mengambil uang ATM.

"Yang membuat saya ingin menelpon nomor tersebut karena stiker itu bertuliskan nama bank ATM saya. Kemudian karena pelaku terus menyuruh saya menelpon call center tersebut saya lalu menelponnya," ungkapnya.

Setelah ditelpon percakapan seperti biasa. Pelaku yang ada ditelpon mengatakan “Ibu keluhannya apa?” Kemudian pelaku kembali mengatakan 

“Kita akan bantu mencoba mengeluarkan kartu ibu”.

“Dia mengarahkan saya untuk menekan nomor itu yang ada di ATM tersebut lalu saya disuruh masukan nomor pin saya, dan itu kesalahan saya," katanya.

Setelah korban memasukan nomor pinnya korban disuruh mengganti nomor pin ATM-nya. "Setelah saya ganti nomor pin, pelaku mengatakan apa ada perubahan di ATM tersebut lalu saya mengatakan tidak ada. Pelaku kemudian menyuruh saya memblokir kartu ATM saya. Setelah saya blokir saya lalu keluar sebentar," jelasnya.

Korban mencoba menelpon kenalan yang bekerja di bank tersebut. “Teman saya mengatakan call center tidak pernah seperti itu, kalaupun meminta nomor hanya sedikit, dan setelah dicek teman saya dalam hitungan menit uang saya hilang sebesar Rp10 juta," ungkapnya.

Tidak terima uangnya hilang lantas korban mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang untuk membuat laporan polisi. Laporan tersebut dibenarkan Kepala SPKT Polrestabes Palembang, AKP Heri.

"Laporan sudah diterima anggota piket SPKT Polrestabes Palembang. Selanjutnya laporan korban diserahkan ke Unit Reskrim,” terangnya.