Mengerikan..Dampak Covid Terhadap Pendapatan Daerah

Dukungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan sedikit harapan pada Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, dalam pelaksanaan program pembangunan di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).


Kepala Badan Pengelola Pajak Daerah (BPPD) Kota Palembang Kgs Sulaiman Amin menyampaikan, pandemi Covid-19 ini, cukup membuat perekonomian Kota Palembang terpuruk.

Bahkan hingga saat ini, sektor swasta di Kota Palembang belum bisa bangkit dari wabah virus yang berasal dari Wuhan, China.

"Saat ini sektor swasta masih terpukul dan belum bisa bangkit dari. Itu juga berdampak pada pendapatan daerah untuk mensupport program pembangunan di Kota Palembang," ungkapnya.

Meski telah melakukan revisi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2020, dari sebelumnya sekitar Rp1,7 triliun, menjadi Rp617 miliar, pendapatan dari sektor pajak ini, belum sepenuhnya normal.

"Sampai dengan kemarin, capaian kita Rp360 miliar. Itupun karena BUMN," terangnya.

Saat ini, baru sektor rumah makan atau restoran yang mulai kembali bergeliat. Untuk perhotelan, tempat hiburan dll, masih belum bangkit.

Bahkan, target pendapatan dari sektor perhotelan yang sebelumnya Rp140 Miliar, bahkan harus diturunkan drastis menjadi hanya Rp40 Miliar saja di tahun ini.

"Kalau perhotelan, sepertinya belum bisa bangkit dengan maksimal. Sebab kita bisa lihat sendiri, okupansi belum menutupi operasional. Berbeda halnya jika tidak ada pandemi atau seperti saat penyelenggaraan even," terangnya.

Berbagai sektor memang merasakan dampak dari Covid-19. Sulaiman menyebut pihaknya terpaksa melakukan revisi target dengan penyesuaian berdasarkan kondisi riil di lapangan agar tidak semakin memberatkan masyarakat.
Imbas dari minimnya pemasukan tersebut, Pemkot juga terpaksa untuk mengencangkan ikat pinggang dengan menghemat pengeluaran.

"Sampai saat ini pemerintah masih berjibaku meredam luasnya penyebaran Covid-19 dengan melakukan refocusing anggaran," tandasnya. [ida]