Dirut PDAM Terancam Dilaporkan

Dugaan"bullying" oleh Dirut PDAM kepada wartawati Palembang Pos (Palpos) ER, yang sudah sembuh dari Covid-19, berbuntut panjang. Kendati Dirut PDAM mengaku dia hanya bercanda, sampai saat ini dia belum menunjukkan itikad baik.


Demikian dikemukakan Pemimpin Redaksi Palpos Dian Fauzen, di mana ia menyebutkan bahwa berdasarkan hasil rapat redaksi yang dilakukan, apa yang menimpa ER saat liputan, akan dilaporkan ke Polda Sumsel dengan laporan penghinaan di muka umum.

"Sudah dibawa rapat redaksi dan diputuskan untuk dikonsultasikan dengan kuasa hukum dalam menentukan langkah hukum," ungkap Pimpinan Redaksi Palembang Pos, Dian Fauzen kepada RMOLSumsel, Sabtu (11/7/2020).

Pria yang akrab disapa Zen ini menyesalkan kejadian terkait dugaan pelecehan sosial yang dialami wartawannya tersebut.

Selain sikap tidak simpatik yang dilakukan Andi Wijaya itu telah merendahkan nilai-nilai kepribadian dan kewartawan secara luas. Kejadian yang dialami ER, bisa membuat pasien Covid-19 lain drop.

"Seharusnya memberi semangat agar bisa memutus matai rantai Covid, bukan sebaliknya," terangnya.

Zen mengaku masih menunggu itikad baik Dirut PDAM termasuk Direksi lain yang telah melakukan pelecehan sosial terhadap ER, yang merupakan redaktur dan wartawan Palembang Pos

"Kami tunggu itikad baiknya dan deadline sampai Senin besok untuk menyelesaikan masalah ini," tandasnya.

Sementara itu, saat dihubungi ER mengaku masih mengalami trauma atas kejadian dugaan bulying terhadap dirinya, yang dilakukan oleh Dirut PDAM Tirta Musi Andi Wijaya.

"Saya sangat sedih mendapat perlakuan tidak manusiawi tersebut. Mereka dengan begitu tega memperlakukan orang secara tidak manusiawi," ungkapnya.

ER mengaku tidak hanya pekan ini saja mereka “merendahkan” dirinya sebagai bekas pasien COVID-19. Pekan sebelumnya juga, tidak hanya Dirutnya yang membullying, Direktur operasional (Dirops) PDAM Tirts Musi juga memberikan sikao yang sama saat liputan di kantornya.

"Seolah mereka takut tertular Covid-19, sampai-sampai Dirops pindah tempat duduk dan seolah menjauhi saya. Padahal saya ini sudah dinyatakan negatif Covid-19 melalui tes swab terakhir," tuturnya.

Meski hatinya terluka, ER tetap tenang dan bersyukur selalu mendapatkan support dari sahabat-sahabat satu profesi, dari awal saya dinyatakan positif sampai saat kembali beraktifitas menjalani kegiatan liputan.

"Sejak awal saya mendapat dukungan dari teman-teman, bahkan Walikota Palembang saat setiap liputan dan pernah ngatoi (menjelekan) aku Covid, Sekda, Wawako, bahkan mereka memberi semangat dan tidak menjauhi apalogi menghukum dengan olok olokan. Sejak kejadian itu, saya jadi takut untuk liputan lagi," ungkapnya. [ida]