Mengaku Pakai Narkoba, 248 Polisi Sumsel Direhabilitasi

Tercatat sebanyak 248 polisi di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) membuat surat 'pengakuan dosa'. Ya, ratusan polisi ini mengakui telah terlibat penyalahgunaan narkoba.


Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriyadi mengatakan, saat ini anggota yang telah membuat surat pernyataan mengakui memakai narkoba, akan dilakukan pembinaan rehabilitasi.

"Adanya anggota kepolisian yang telah membuat surat pernyataan menggunakan narkoba, akan kita lakukan pembinaan di keagamaan di kompleks Pakri,” kata Supriadi, Selasa (7/7/2020).

Dengan pengakuan ini, dia mengimbau, agar seluruh jajaran anggota ataupun masyarakat di Sumatera Selatan untuk menghindari narkoba dan berpola hidup yang sehat.

“Saya harap agar seluruh anggota di Polda Sumatera Selatan tidak menggunakan narkoba,” imbaunya.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Selatan Brigjen Pol Jon Turman Pandjaitan mengaku sangat mendukung. Karena 248 anggota polisi tersebut mau mengakui perbuatan mereka dan tidak menutup-nutupi.

“Sejauh ini sangat kita dukung, selagi masyarakat, polisi ataupun ASN di Sumatera Selatan mau mengakui dan kita pastikan mereka akan direhabilitasi dan tidak diberi hukuman,” kata Jon.

Jon berujar mengungkapkan, pengakuan seseorang berbeda dengan orang yang kedapatan tengah membawa ataupun memakai narkoba.

“Kalau kita mendapati orang yang tengah membawa narkoba ataupun kedapatan sedang memakai, jelas orang tersebut akan diberikan hukuman. Bukan hanya hukumanan, namun orang tersebut akan tetap kita rehabilitasi agar ia tidak lagi mengulangi perbuatannya,” katanya.

Ia menuturkan biasanya pemakaian narkoba atau barang haram tersebut biasanya terjadi di acara-acara pesta di masyarakat.

“Ini sangat menghawatirkan, tidak hanya masyarakat namun Polisi, ataupun ASN juga pasti akan tergiur untuk memakai barang tersebut. Maka dari itu kita meminta tokoh masyarakat ataupun yang membuat acara tersebut lebih menjaga lingkungan dan acaranya agar kejadian tersebut tidak terjadi,” tuturnya.[ida]