Mengapa Anies Kalah dari Prabowo-Ganjar-RK, Ini Jawabnya

Bagi para politisi yang digadang-gadang untuk Pilpres 2024, Pandemi Coronavirus 2019 (Covid-19) sangat berpengaruh pada tingkat elektabilitas mereka. Tetapi dipastikan itu hanya berlaku saat ini, lain halnya setelah Covid-19 berakhir nanti.


Survei New Indonesia yang dirilis baru-baru ini menunjukkan bahwa persepsi publik terhadap kinerja penanganan COVID-19 berbanding lurus dengan elektabilitas.

“Kinerja Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dinilai terbaik oleh publik Indonesia dalam mengatasi corona,” demikian ungkap Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta yang dirilis JPNN.com, Minggu (28/6/2020).

Ganjar memuncaki opini publik dengan penilaian 23,0 persen, sedangkan Kang Emil menyusul sebesar 16,8 persen. Berturut-turut di bawahnya gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (12,8 persen), walikota Surabaya Tri Rismaharini (9,3 persen), dan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (8,1 persen).

Selain itu ada pula nama Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (4,5 persen), Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (2,7 persen), Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (1,3 persen), dan Gubernur Banten Wahidin Halim (1,0 persen). Nama-nama lain tidak mencapai 1 persen, dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab 18,8 persen.

“Ketika diterjemahkan ke dalam tingkat elektabilitas, Ganjar dan Kang Emil menempati tiga besar menuju Pemilu 2024, bersama Prabowo yang masih paling tinggi,” lanjut Andreas.

Elektabilitas Prabowo sebesar 18,9 persen, sedangkan Ganjar dan Kang Emil masing-masing 14,3 persen dan 11,0 persen. Yang menarik, Andreas mencermati figur Kang Emil yang berhasil melewati Anies dengan elektabilitas 9,8 persen.

“Hal ini tampak paralel dengan buruknya opini publik terhadap kinerja Anies dalam mengatasi corona, sebaliknya Ganjar dan Kang Emil dipersepsikan terbaik kinerjanya,” jelas Andreas.

Di bawah Anies ada nama Sandiaga Uno (8,9 persen), Khofifah (4,5 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (2,7 persen), Risma (1,6 persen), Erick Thohir (1,3 persen), Mahfud MD (1,2 persen), Puan Maharani (1,1 persen), dan Susi Pudjiastuti (1,0).

Nama-nama lain kurang dari 1 persen, sisanya tidak tahu/tidak menjawab 19,8 persen. Secara umum, faktor kinerja dan kepemimpinan yang merakyat serta terukur menjadi kunci keberhasilan Ganjar dan Kang Emil dalam meraih dukungan publik.

“Sebaliknya sosok seperti Anies tertinggal karena kinerjanya dinilai tidak konkret dan terjebak dalam narasi belaka tanpa realisasi nyata di lapangan,” tegas Andreas.

Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 8-18 Juni 2020, dengan jumlah responden 1200 orang. Metode survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden survei sebelumnya yang dipilih secara acak. Margin of error survei sebesar ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.[ida]