Orangtua Tunda Daftarkan Anak Masuk TK, Guru Cemas Tak Dapat Gaji

Pandemi Covid-19 membuat orangtua khawatir untuk mendaftarkan anaknya masuk ke Taman Kanak-kanak (TK).


Kekhawatiran mereka kepada anaknya, terutama masih balita atau TK, yang takut akan terinfeksi Covid-19 jika kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.

Sebagian orangtua akhirnya, memutuskan untuk menunda memasukkan anaknya di TK. Pasalnya, penundaan tersebut membuat tenaga pengajar TK baik PNS dan Non PNS merasa cemas, karena gaji mereka tergantung dari jumlah siswa di TK tersebut.

Kepala TK Dharma Wanita 1, Murianah mengatakan, tenaga pengajar PNS yang sudah bersertifikasi merasa cemas. Karena, tunjangan sertifikasi mereka bakal terancam apabila tidak ada murid tempat mereka mengajar. Begitu juga dengan guru honor, gaji mereka pun tergantung dari jumlah siswa di TK tersebut.

"Jika tidak ada murid maka mereka tidak mendapatkan gaji. Maka dari itu gaji guru honor pun diberikan berdasarkan iuran siswa. Ditengah wabah corona ini, tidak ada pembelajaran tatap muka secara langsung, maka para wali murid tidak mau membayar, ini juga menjadi persoalan kami," ujarnya, Jumat (26/6).

Dikatakannya juga, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mengalami penurunan yang sangat drastis. Ia mencontohkan, di TK Dharma Wanita 1 baru ada 7 orangtua yang mendaftarkan anaknya. Sebelum terpapar virus Covid-19 sudah banyak yang mendaftar lebih dari 7 orang anak.

Akibat penurunan jumlah siswa yang mendaftar, maka guru honorer disini otomatis tidak mendapatkan gaji. Untuk mendapatkan siswa, pihaknya telah mempromosikan melalui menyebarkan brosur hingga media sosial (medsos) seperti Instagram, WhatsApp (WA), Facebook dan lainnya..

"Kita berharap tahun ajaran baru 2020/2021 nanti proses KBM dapat dilaksanakan. Meski bertatap muka secara langsung sekolah  harus siap dan mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) Protokol kesehatan Covid-19," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) kota Palembang, Ahmad Zulinto menjelaskan, masa pandemi Covid-19 ini semua sektor kena dampak, termasuk dunia pendidikan. Ia meminta, untuk para guru jangan ada kecemasan, mengingat kondisi saat ini memang sangat sulit. Bukannya orangtuanya tidak mau mendaftar hanya saja ditunda untuk mendaftar.

"Hasil dari diskusi dengan Ikatan Dokter Anak (IDA) kondisi anak masih sangat rawan Covid-19, jadi sampai saat ini baik PAUD, TK, SD, SMP dan SMA malahan belum diizinkan masuk secara tatap muka," jelas Zulinto.

Namun, para orangtua jangan khawatir untuk mendaftarkan anaknya masuk TK karena proses KBM secara tatap muka belum diterapkan.

"Memang tahun ajaran baru 2020/2021 akan dimulai tanggal 13 Juli 2020. Akan tetapi proses KBM masih dilakukan secara dalam jaring (daring) atau online. Untuk anak TK juga begitu, makanya orangtua jangan khawatir untuk masukkan anaknya ke TK," pungkas Dia.